Kebanyakan orang tua pasti akan langsung memberikan obat cair (sirup) saat anak-anaknya mengalami gejala ini.
Padahal saat ini edaran obat dalam bentuk sirup sedang dilarang untuk sementara waktu lantaran dicurigai mengandung etilen glikol.
Dwi berpesan kepada para orang tua agar mengurangi aktivitas pada anak agar tidak mudah lelah dan mengakibatkan anak jatuh sakit.
"Pesannya adalah jaga kesehatan supaya tidak berisiko tertular penyakit. Karena kalau sakit perlu obat, makanya hindari sebisa mungkin. Jaga kesehatan anak," ungkap Dwi.
Upaya tersebut dilakukan agar anak tidak perlu minum obat-obatan yang dijual bebas dipasaran. Apalagi obat dalam bentuk cair (sirup).
Baca Juga: Kembalikan Kepercayaan Publik, Kapolri Listyo Sigit Prabowo: Stop Pungli
Orang tua diharapkan segera konsultasi dengan dokter, jika anak mulai mengalami frekuensi buang air kecil yang semakin berkurang. Itu bisa menjadi tanda-tanda bahwa balita terserang gagal ginjal akut yang misterius ini.
Segera ke rumah sakit jika balita buang air kecil kurang dari 5-6 kali dalam sehari. Agar cepat dilakukan penanganan lebih lanjut mengenai kondisi balita. ***