Makna dan Sejarah Idul Adha Bagi Umat Muslim

KALTENGLIMA.COM – Hari Raya Idul Adha ini merupakan hari besar yang dirayakan oleh umat muslik selain Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah dalam kalender Hijruah atau setelah 70 hari setelah Idul Fitri.

Idul Adha ini jua dikenal sebagai lebaran haji karena perayaannya bertepatan dengan ibadah haji di Mekkah.

Sebagai tanda berakhirnya ibadah haji, Idul Adha juga dirayakan dengan melakukan penyembelihan hewan qurban.

Baca Juga: Yakob Sayuri dan Yance Sayuri Bergabung ke Malut United FC

Akan tetapi, bukan hanya itu saja makna Idul Adha.

Adapun Sejarah Idul Adha berawal dari mimpi yang berulang kali dialami Nabi Ibrahim AS. Dalam mimpi tersebut, beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Perintah ini tentu sangat berat dan penuh ujian bagi Nabi Ibrahim AS.

Awalnya, Nabi Ibrahim AS merasa ragu dengan mimpinya. Beliau bertanya kepada putranya Ismail AS tentang mimpinya tersebut. Ismail AS yang taat dan berbakti kepada ayahnya, menyatakan kesiapannya untuk dikurbankan.

Baca Juga: Punya Rencana Diblokir, Kominfo Minta Pengguna X Pindah Platform

Dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, Nabi Ibrahim AS membawa Ismail AS ke sebuah tempat yang tinggi untuk disembelih. Ketika Nabi Ibrahim AS hendak menyembelih putranya itu, Allah SWT memerintahkan untuk mengganti Ismail AS dengan seekor domba. 

Domba tersebut telah disediakan oleh Allah SWT sebagai kurban. Akhirnya Nabi Ibrahim AS menyembelih domba tersebut. Meski begitu, ritual penyembelihan qurban tidak dilakukan sejak peristiwa tersebut lho.

Ibadah qurban baru diwajibkan pada masa Nabi Muhammad SAW. Hal ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Hajj ayat 34.

Baca Juga: Dewan Ajak Masyarakat Bijak Bermedia Sosial Jelang Pilkada 2024

Lantas, apa saja makna yang terkandung didalamnya:

Baca Juga: Ini Jawaban Ahok Soal Maju di Pilgub Jakarta atau Sumut!