Terkait Viral Hujatan Aura Maghrib, LD PBNU: Ingat Perilaku Terpuji dalam Islam

photo author
- Rabu, 10 Juli 2024 | 12:36 WIB
Pengurus LD PBNU Ustadz Soleh Sofyan mengimbau warganet agar bijak bermedia sosial. (NU Online)
Pengurus LD PBNU Ustadz Soleh Sofyan mengimbau warganet agar bijak bermedia sosial. (NU Online)

KALTENGLIMA.COM - Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan viralnya propaganda terhadap seorang selebriti dengan sebutan "Aura Maghrib".

Hal ini mendapat respon dari Ustadz Soleh Sofyan, salah satu anggota Lembaga Dakwah (LD) PBNU yang mengingatkan warganet tentang ajaran Islam yang melarang perilaku merendahkan orang lain.

Ia mengatakan jika makna maghrib memiliki arti kata yang mulia. Kata maghrib memiliki akar kata gharaba-yaghrubu yang berarti pergi menjauh, terbenam, asing, atau membentuk kata al-maghrib yang berarti barat (tempat/waktu terbenam matahari), dan al-musytaghrib (oksidentalis).

Baca Juga: Rilis Malam Ini, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Samsung Z Flip 6 dan Fold 6

Ustadz Solsof mengingatkan warganet bahwa Islam melarang perilaku menghina, merendahkan, dan mengolok-olok orang lain dengan alasan apa pun.

"Apalagi sebutan aura maghrib masuk dalam kategori hate speech (ujaran kebencian) yang mengandung rasisme dan mengarah pada body shaming," jelas Ustadz Solsof mengutip dari laman NU Online pada Rabu, 10 Juli 2024.

ia menyebut bahwa warganet yang gemar menghina orang lain di media sosial seolah memiliki tugas yang melebihi tugas malaikat.

Baca Juga: Satu Caleg di Murung Raya Mundur, KPU Ungkap Alasannya

"Malaikat tugasnya hanya mencatat amal seseorang, kemudian melapor kepada Tuhan tanpa menghakimi, tapi warganet Indonesia ini di samping sering mencatat amal seseorang dia juga mudah menghujat, menghakimi, tanpa berpikir dampak apa yang nanti terjadi pada korban bullying tersebut," tegasnya.

Ustadz Solsof kemudian mengimbau warganet agar bijak dalam menggunakan media sosial. Ia menekankan pentingnya memiliki filter sebelum menyebarkan komentar atau mengunggah postingan.

"Saring sebelum sharing, jangan yang penting posting dan komentar, tapi posting dan komentar yang penting-penting saja," katanya.

Baca Juga: Tak Hanya Lansia, Anak Muda Ternyata Juga Dapat Terkena Osteoarthritis

Soal larangan dalam Islam terhadap perilaku merendahkan dan menghina orang lain, Ustadz Solsof mengutip Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 11.

"Hai orang-orang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

4 Keutamaan Bulan Rajab yang Dapat Diraih Umat Muslim

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:13 WIB

Syarat Kambing untuk Aqiqah yang Wajib Kamu Ketahui

Selasa, 19 Agustus 2025 | 13:47 WIB

Kurban Menggunakan Hewan Betina, Apakah Sah?

Senin, 2 Juni 2025 | 17:02 WIB

Jadwal Serta Doa Buka Puasa Dzulhijjah

Minggu, 1 Juni 2025 | 18:02 WIB
X