Sarang Penyu Hantu DItemukan Ilmuwan Di India

photo author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 17:47 WIB
Ilustrasi penyu. (pexels.com/maribernotti)
Ilustrasi penyu. (pexels.com/maribernotti)

 


KALTENGLIMA.COM - Kabar baik datang bagi para ahli konservasi dengan penemuan lokasi bersarangnya penyu cangkang lunak raksasa Cantor (Pelochelys cantorii), yang dijuluki sebagai "penyu hantu" karena jarang ditemukan. Penelitian ini melibatkan banyak universitas, lembaga internasional, dan masyarakat lokal.

Spesies ini tergolong sebagai hewan kritis yang terancam punah menurut daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), dengan jumlah populasi yang terus menurun. Penelitian ini memiliki judul 'Using Local Ecological Knowledge of Cantor's Giant Softshell Turtle Pelochelys Cantorii in Kerala, India'.

Ahli biologi Francoise Cabada-Blanco dari Universitas Portsmouth menyebut keberadaan penyu ini telah lama menjadi misteri, dengan jarang terlihatnya mereka yang membuatnya tampak seperti hantu.

Baca Juga: Pecinta Mie Wajib Tahu Kalori Seporsi Mie Ayam

Melalui pendekatan yang melibatkan pengetahuan lokal dan penampakan sejarah, tim peneliti akhirnya berhasil menemukan lokasi persarangan penyu Cantor. Francoise menyatakan bahwa melibatkan masyarakat lokal dalam penelitian ini terbukti sangat efektif.

Ayushi Jain dari program Edge of Existence Zoological Society of London menambahkan bahwa melalui wawancara rumah tangga dan pembentukan jaringan peringatan lokal, tim peneliti tidak hanya mendengarkan tetapi juga belajar dari masyarakat lokal. Kesediaan masyarakat untuk terlibat menjadi kunci kesuksesan proyek ini.

Penelitian ini berhasil mendokumentasikan sarang betina dan penyelamatan telur dari sarang yang digenangi air. Penyu cangkang lunak raksasa Cantor hidup di air tawar, dengan individu yang dapat mencapai panjang lebih dari satu meter dan berat lebih dari 100 kilogram.

Baca Juga: Bahaya! Perhatikan Batas Konsumsi Gula Kamu

Kini, tim peneliti berupaya mendirikan tempat penetasan dan pembibitan komunitas di dekat lokasi penemuan, sebagai langkah untuk melestarikan spesies langka ini. Penemuan ini menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian biodiversitas, terutama di India Selatan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X