Ini Kata MUI Terkait Seruan Boikot Produk Kurma Israel

photo author
- Kamis, 7 Maret 2024 | 15:52 WIB
WAKIL Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. * (Antara)
WAKIL Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. * (Antara)



KALTENGLIMA.COM - Heboh terkait adanya seruan boikot kurma dari Israel menjelang bulan Ramadan. Waketum MUI Anwar Abbas menegaskan seluruh produk yang dikeluarkan oleh Israel haram hukumnya dibeli.

"Tidak hanya kurma, semua barang-barang yang dijual atau yang diproduksi dari Israel atau perusahaan yang mendukung Israel, itu haram hukumnya bagi kita untuk membeli," kata Anwar Abbas.

"Karena apa? Karena apa yang dilakukan oleh Israel itu adalah perbuatan yang tidak menjunjung tinggi nilai perikemanusiaan dan perikeadilan," tambahnya.

Baca Juga: Pemkab Murung Raya Laksanakan Advokasi Tiga Program Nasional Terpadu dengan BBPOM

Anwar sangat mengecam tindakan biadab yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Menurutnya, masyarakat harusnya tidak mendukung Israel dalam segi apa pun.

"Jadi misalnya kita membeli produk Israel, berarti kita membeli produk-produk orang yang berperilaku biadab. Jadi kalau beli orang yang biadab, berarti kita sama saja artinya mendukung tindakan biadab yang dilakukan oleh Israel," ujarnya.

Sementara, saat ditanya terkait saran pemerintah dalam memblokir produk Israel, menurutnya, hal yang urgensinya tinggi dapat saja diterima. Tetapi produk makanan, katanya, tentu harus ditolak karena tidak ada urgensinya.

Baca Juga: Terjadi Insiden Jari Matheus Nunes Patah Saat Laga Man City vs Copenhagen

"Ini kan dunia bisnis tidak mudah, untuk sebuah alat, material, jadi ada yang bisa kita hambat dan ada yang tidak bisa. Tapi kalau masalah makanan, itu jelas kita bisa ganti. Kalau misal ada restoran Israel, masuk saja ke restoran Padang, kalau kurma ganti saja dari Arab," katanya.

"Jadi selama masih bisa kita ganti dan kita tak tergantung ke situ, ya berhentikan," sambungnya.

Bentuk Solidaritas Masyarakat

Ashabul Kahfi, Ketua Komisi VIII DPR RI mengaku belum mengetahui adanya terkait seruan boikot kurma Israel. Tetapi, ia mengatakan, seruan itu bentuk solidaritas masyarakat terhadap Palestina.

Baca Juga: Dipastikan Cair 100 Persen, Segini THR yang Bisa Didapatkan PNS

"Soal kurma Israel, saya sendiri kurang tahu ya. Tidak terkait langsung dengan mitra kerja kami. Tapi soal adanya keinginan untuk memboikot produk Israel, harus dipahami itulah cara masyarakat menunjukkan solidaritas terhadap penderitaan masyarakat Palestina yang dalam beberapa bulan terakhir terus dibombardir senjata dan bom tentara Israel," kata Ashabul kepada wartawan

Ashabul mengatakan seruan tersebut tidak menjadi masalah selama tidak ada tindakan anarkis. Ia menyebut sisi positifnya adalah masyarakat akan memilih menggunakan produk dalam negeri.

"Selama cara yang digunakan tidak anarkis, seperti menyerang atau memaksa tutup toko, saya kira tidak masalah," katanya.

Baca Juga: Pemkab Murung Raya Ingin Kerasipan di OPD Tertata dengan Baik, Hermon : Merupakan Jati Diri

"Kalau sekadar ajakan tidak membeli produk tertentu, saya pikir itu wajar saja. Sama seperti ajakan menggunakan produk dalam negeri," tambahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X