LKY Minta Masyarakat Jangan 'Panic Buying' ketika Ramadhan

photo author
- Sabtu, 16 Maret 2024 | 19:01 WIB
Ilustrasi beras -- video salah seorang petani curhat harga beras jangan diturunkan, sebab menurut petani tersebut harga pupuk dan obat hama mahal (Ayobandung.com/Kavin Faza)
Ilustrasi beras -- video salah seorang petani curhat harga beras jangan diturunkan, sebab menurut petani tersebut harga pupuk dan obat hama mahal (Ayobandung.com/Kavin Faza)

 


KALTENGLIMA.COM - Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) mengimbau masyarakat untuk menghindari "panic buying" bahan pangan, terutama beras, menjelang bulan puasa dan Idulfitri.

Ketua LKY, Siti Mulyani, menjelaskan bahwa "panic buying" dapat menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga yang signifikan. Dia juga menyarankan agar masyarakat memasak nasi sesuai kebutuhan untuk mengurangi pemborosan dan mengurangi sampah makanan.

Siti Mulyani menyebut bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh alih fungsi lahan, perubahan iklim, harga pupuk yang tinggi, dan usia petani yang cenderung tua. Harga beras di Yogyakarta mencapai Rp10.900-Rp18.000 per kg.

Baca Juga: Riset Menunjukkan Berhutang Kepada Teman Adalah Sesuatu yang Merugikan

LKY juga mendorong pemerintah daerah untuk mendukung petani dengan meningkatkan kualitas hasil panen dan mengatur waktu tanam dan panen yang seragam. Mereka juga menekankan pentingnya mengedukasi petani muda dan melibatkan perguruan tinggi dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertanian dan konsumsi pangan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X