KALTENGLIMA.COM - Nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa, 7 Mei 2024. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk data nonfarm payrolls AS yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat dari perkiraan, sehingga mendorong spekulasi tentang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Pada Senin, 6 Mei 2024, kurs rupiah spot dan kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga menguat, mencapai level Rp16.026 dan Rp16.025 per dolar AS, secara berturut-turut.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2024 yang mencapai 5,11 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, juga memberikan dukungan terhadap penguatan rupiah. Meskipun terdapat kontraksi ekonomi Indonesia sebesar 0,83 persen (qtq) pada triwulan pertama 2024 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, nilai tukar rupiah tetap berpotensi menguat.
Baca Juga: Pacitan Jatim Diguncang Gempa Magnitudo 4,1
Ibrahim dari PT Laba Forexindo Berjangka memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi akan ditutup menguat dalam rentang harga Rp15.960-Rp16.060 per dolar AS pada perdagangan Selasa, 7 Mei 2024. Namun demikian, pergerakan pasar selalu berfluktuasi dan perlu dipantau dengan cermat.
Artikel Terkait
Pabrik Bata di Purwakarta Gulung Tikar, Kemenparin Turun Tangan
Innalillahi, Haerul Amri Meninggal Dunia
Ganjar Pranowo Pilih Jadi Oposisi