Buntut Kejar Mahasiswa Demo dengan Sebilah Parang, Bupati Halmahera Utara Dipanggil Polisi

photo author
- Senin, 3 Juni 2024 | 16:27 WIB
Viral video Bupati Halmahera Utara bernama Frans Manery membubarkan demo Mahasiswa dengan membawa parang (Tangkapan layar dari video viral)
Viral video Bupati Halmahera Utara bernama Frans Manery membubarkan demo Mahasiswa dengan membawa parang (Tangkapan layar dari video viral)



KALTENGLIMA.COM - Bupati Halmahera Utara, Maluku Utara, Frans Manery dipanggil polisi buntut dari aksinya mengejar mahasiswa yang demo dengan menggunakan sebilah parang. Polisi juga memanggil mahasiswa untuk dimintai keterangan.

"Rencana hari ini Polres undang kedua bela pihak untuk dimintai klarifikasi terkait insiden tersebut," ujar Kasi Humas Polres Halmahera Utara Iptu Deni Salaka.

Iptu Deni menyebutkan tak ada laporan terkait aksi Frans Manery mengejar mahasiswa menggunakan parang. Namun pemanggilan itu berdasarkan perintah pimpinan.

Baca Juga: Mengerikan! Skuad Timnas Indonesia vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

"Untuk laporan (aksi bupati kejar parang mahasiswa demo) sampai saat ini belum ada yang masuk, ini sesuai perintah Pak Kapolres," ujar Deni.

Sebagai informasi, massa aksi dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo tengah menggelar demo di depan Hotel Greenland di Desa Gura, Kecamatan Tobelo, Halmahera Utara pada Jumat (31/5/2024) sekitar pukul 17.30 WIT. Frans Manery kemudian datang dengan membawa parang yang membuat massa kocar-kacir.

Kejadian berawal saat massa menggelar aksi demonstrasi ketika perayaan HUT ke-21 Kabupaten Halmahera Utara di Kantor DPRD Halut pada Jumat (31/5/2024) sekitar pukul 11.00 WIT. Massa kemudian melanjutkan aksi di depan Hotel Marahai sampai di kediaman Frans di Desa Gura, Kecamatan Tobelo.

Baca Juga: Amalkan Nilai Pancasila Dalam Setiap Aspek Kehidupan

"Beliau datang keluar dari mobil langsung mengambil parang, serentak massa aksi kaget. Kami sebenarnya menunggu kalau pun Pak Bupati melayani kami dengan berdebat atau menyampaikan aspirasi, kami akan terima. Tapi kami melihat tiba-tiba Pak Bupati menarik parang dan menuju ke massa aksi, dengan spontan kami lari," ujar Ketua GMKI Cabang Tobelo Rivaldo Djini.

Rivaldo menuturkan massa lari sebab menganggap tindakan Frans Manery dapat membahayakan. Ia mengaku sempat menenangkan massa agar tidak memancing keributan.

"Karena kami juga berpikir ini barang tajam dan bisa membahayakan kami. Kami lari menghindari Pak Bupati, dan saya sempat menenangkan teman-teman agar jangan melakukan hal-hal yang bisa memancing emosi bupati," tambahnya.
Baca Juga: Ini Kata Menlu Terkait Rencana Menhan Prabowo Siap Evakuasi 1.000 Warga Palestina

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X