Mendag Berangkat ke Turki Guna Hadiri Pertemuan Tingkat Menteri Negara OKI

KALTENGLIMA.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berangkat ke Turki untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 Komite Perundingan Perdagangan Sistem Preferensi Perdagangan Organisasi Kerja Sama Islam (TPS-OIC) dan Pertemuan Informal Menteri Perdagangan D-8.

Kunjungan kerja ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Zulkifli Hasan menyatakan bahwa peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota OKI sangat penting untuk memperkuat perekonomian intra-OKI, terutama di tengah ketidakpastian dan gejolak geopolitik global yang masih berlanjut.

Baca Juga: Lagi, Gunung Semeru Erupsi Disertai Guguran Lava Pijar

Pertemuan ini sejalan dengan misi OKI untuk menjaga dan melindungi kepentingan dunia Muslim, memajukan ekonomi dunia, serta menjaga keharmonisan dan perdamaian internasional.

OKI memiliki 57 negara anggota dengan total populasi sekitar 2 miliar jiwa dan produk domestik bruto (PDB) sebesar 8 triliun dolar AS, yang menunjukkan potensi besar untuk perdagangan intra-OKI.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, menyatakan bahwa pertemuan di Istanbul, Turki, akan membahas upaya penguatan kerja sama perdagangan, termasuk perluasan kerja sama TPS-OIC dan tindak lanjut implementasi D-8 Preferential Trade Agreement (PTA).

Baca Juga: Polisi yang Dibakar Istrinya Dimakamkan di Jombang

Kerja sama TPS-OIC dan D-8 PTA berfokus pada penurunan tarif untuk meningkatkan perdagangan di antara negara-negara anggota.

Indonesia sudah menjadi bagian dari D-8 PTA dan saat ini sedang dalam proses ratifikasi untuk menjadi bagian dari TPS-OIC.

Selain menghadiri pertemuan tersebut, Zulkifli Hasan juga dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa Menteri Perdagangan dari negara anggota OKI, termasuk Turki, Mesir, Irak, dan Nigeria.

Baca Juga: Resmikan Gedung Baru di UGM, Tangis Basuki Pecah

Pertemuan bilateral ini akan membahas upaya peningkatan hubungan dagang bilateral dan sejumlah usulan pelaksanaan perjanjian kerja sama dagang.