kenapa Banyak Gen Z Terjerat Pinjol & Judi Online?

photo author
- Jumat, 2 Agustus 2024 | 15:31 WIB
Ilustrasi Gen-Z
Ilustrasi Gen-Z

KALTENGLIMA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa anak-anak generasi muda, termasuk generasi Z, masih banyak yang terjerat pinjaman online dan judi online.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, menyebut salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya literasi keuangan di kalangan generasi ini.

Menurut Frederica, usia 15 sampai 17 tahun sangat rentan karena tingkat literasi dan inklusi keuangan mereka yang rendah. Banyak dari mereka menjadi korban pinjaman online dan juga terlibat dalam judi online.

Baca Juga: ASDP Siapkan 4 Kapal Untuk Penyeberangan ke IKN!

Produk seperti paylater yang bersifat formal sering kali disalahgunakan oleh mereka yang kurang paham tentang literasi keuangan, sehingga terjerat utang yang menyulitkan masa depan mereka.

Generasi Z yang memiliki literasi keuangan rendah cenderung menempuh jalan pintas untuk memenuhi gaya hidup mereka.

Frederica mencontohkan bahwa ada kasus di mana anak muda membuka pinjaman online hanya untuk nongkrong di kafe. Mereka terjebak dalam utang yang semakin menumpuk karena kurangnya kesadaran tentang dampak jangka panjang dari pinjaman online.

Baca Juga: Usai Check In dengan Wanita, Pria di Hotel Jakpus Ditemukan Tewas

Frederica juga menekankan pentingnya bimbingan bagi anak muda agar tidak sembarangan menggunakan pinjaman online dan judi online, karena dampaknya dapat mempengaruhi masa depan mereka.

OJK telah memasukkan catatan pinjaman online ke dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), yang akan mencatat semua data terkait pinjaman online.

Hal ini bertujuan agar mereka yang tidak mampu membayar utangnya akan teridentifikasi, yang bisa membahayakan mereka saat melamar pekerjaan atau melakukan hal lain di masa depan.

Baca Juga: Usai Check In dengan Wanita, Pria di Hotel Jakpus Ditemukan Tewas

Bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), OJK telah mengeluarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan penduduk Indonesia.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X