BKN Imbau ASN Segera Perbarui Password Usai Data Bocor & Dijual Rp 159 Juta

photo author
- Senin, 12 Agustus 2024 | 14:30 WIB
 Ilustrasi Hacker (Freepik/@flatart)
Ilustrasi Hacker (Freepik/@flatart)

 


KALTENGLIMA.COM
- Badan Kepegawaian Negara (BKN) tengah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyelidiki dugaan kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN). Pengguna layanan BKN diimbau segera mengganti kata sandi mereka.

Imbauan ini muncul setelah muncul laporan mengenai kemungkinan bocornya data 4.759.218 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang diduga diperdagangkan di forum peretas Breachforums dengan harga US$ 10.000 atau sekitar Rp 159,4 juta (dengan kurs Rp 15.949 per dolar).

Vino Dita Tama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama (BHHK) BKN, menyatakan bahwa pihaknya bersama BSSN dan Kominfo sedang dalam tahap identifikasi dan investigasi atas dugaan ini. Investigasi tersebut bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN dan mengambil langkah-langkah mitigasi risiko.

Baca Juga: Apple Mac Mini Akan Semakin Mini!

Vino juga memastikan bahwa dugaan kebocoran ini tidak memengaruhi layanan manajemen ASN, sehingga sistem elektronik yang digunakan masyarakat tetap berjalan normal. Namun, ia mengingatkan pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata sandi mereka guna mencegah potensi ancaman.

Vino menambahkan, perkembangan lebih lanjut terkait dugaan kebocoran data 4,7 juta ASN akan diinformasikan kemudian.

Sebelumnya, dugaan kebocoran data ini terungkap setelah platform keamanan siber, Falcon Feeds, membagikan informasi di media sosial X (dulu Twitter). Seorang pelaku mengklaim telah menjual basis data yang berisi informasi pribadi 4,7 juta PNS dan PPPK.

Baca Juga: Rupiah Digital: Uang Elektronik yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia

Temuan ini juga sejalan dengan pernyataan Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha. Menurutnya, dugaan kebocoran ini berawal dari unggahan seorang peretas anonim bernama TopiAx di Breachforums pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Dalam unggahannya, peretas tersebut mengklaim telah mendapatkan 4.759.218 baris data dari BKN, termasuk informasi seperti nama, tempat dan tanggal lahir, gelar, tanggal CPNS dan PNS, NIP, nomor SK CPNS, dan nomor SK PNS.

Peretas ini menawarkan data tersebut seharga US$ 10.000 atau sekitar Rp 159,4 juta dan juga membagikan sampel data yang berisi 128 ASN dari berbagai instansi di Aceh.

Baca Juga: KM Kirana I Tujuan Sampit Terbakar Hebat di Perairan Tanjung Emas

Pratama menyatakan bahwa CISSReC telah melakukan verifikasi acak terhadap 13 ASN yang namanya tercantum dalam sampel data, dan menurut mereka data tersebut valid, meskipun ada beberapa kesalahan penulisan pada digit terakhir di NIP dan NIK.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X