KALTENGLIMA.COM - Anggaran ketahanan pangan akan meningkat sebesar 8,83% pada tahun 2025, mencapai Rp 124,4 triliun dari Rp 114,3 triliun pada tahun ini. Anggaran ini akan dialokasikan untuk memperkuat seluruh tahapan proses penguatan pangan di Indonesia, pada tahun pertama kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto, menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk kegiatan mulai dari praproduksi, produksi, distribusi, hingga stabilisasi harga pangan di tingkat konsumen.
Suminto menekankan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai inisiatif, termasuk subsidi pupuk, bantuan alat dan mesin pertanian, penyediaan benih, pemberian kredit usaha rakyat (KUR), dan subsidi resi gudang dalam fase praproduksi.
Baca Juga: Pahami Aturan Ini Sebelum Daftar CPNS 2024
Pada tahap produksi, anggaran akan dialokasikan untuk penguatan program food estate, pembukaan lahan baru, pengembangan kawasan padi dan jagung, pembangunan infrastruktur irigasi, serta penyediaan asuransi pertanian.
Di sisi distribusi, dana akan digunakan untuk memperbaiki sistem logistik, seperti penguatan konektivitas pelabuhan, perbaikan infrastruktur jalan, jalur kereta api, dan pengembangan fasilitas cold storage untuk perikanan.
Terakhir, pada tingkat konsumen, anggaran akan mendukung program-program seperti makan bergizi gratis, kartu sembako, serta penyediaan makanan bagi balita yang berisiko stunting, yang sejalan dengan prioritas presiden terpilih dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Artikel Terkait
Dharma Kun Lolos Syarat jadi Calon Perseorangan oleh KPU DKI
Daftar Negara Paling Berpendidikan di Dunia, Indonesia Ada Gak Ya?
Ini Alasan Orang Malas Pakai Aplikasi Kencan