KALTENGLIMA.COM - Informasi terkini yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang potensi gempa megathrust di beberapa zona di Indonesia bukanlah sebuah peringatan dini, melainkan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiagaan masyarakat.
BMKG menegaskan bahwa pembahasan tentang potensi gempa di zona megathrust, seperti di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, tidak berarti bahwa gempa besar akan segera terjadi.
BMKG menjelaskan bahwa kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar, namun ini tidak bisa dijadikan indikasi bahwa gempa akan terjadi dalam waktu dekat. BMKG menekankan pentingnya untuk tidak menafsirkan informasi ini sebagai prediksi atau peringatan dini.
Baca Juga: Acara Rapimnas Gerindra di Indonesia Arena dihadiri Prabowo dan Gibran
Zona megathrust di Indonesia berada di zona subduksi aktif yang meliputi beberapa wilayah, seperti Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, hingga Subduksi Utara Papua.
Zona subduksi ini dibagi menjadi beberapa segmentasi sumber gempa megathrust dengan potensi magnitudo yang bervariasi, mulai dari 7,4 hingga 9,2.
Beberapa zona megathrust di Indonesia antara lain:
1. Megathrust Aceh-Andaman (M 9,2)
2. Megathrust Nias-Simeulue (M 8,9)
3. Megathrust Batu (M 8,2)
4. Megathrust Mentawai-Siberut (M 8,7)
5. Megathrust Mentawai-Pagai (M 8,9)
6. Megathrust Enggano (M 8,8)
7. Megathrust Selat Sunda-Banten (M 8,8)
Artikel Terkait
Gagal Maju Pilkada 2024, Anies Rencana Bentuk Partai Baru
Produk Israel Masih Laku di Indonesia, Kok Bisa?
Duh, Pengguna Avanza Tak Bisa Isi BBM Pertalite Lagi