KALTENGLIMA.COM - Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Yandri Susanto disorot belakangan lantaran menggunakan kop Kemendes untuk acara haul sang ibu yang digabungkan dengan acara santri di salah satu pondok pesantren di Serang, Banten.
Yandri mengklaim acara itu tidak mengandung unsur politik, terutama pilkada.
Awalnya Yandri menyebut acara itu digelar dengan mengundang puluhan kepala desa dan ribuan orang.
Baca Juga: Diotaki Snapdragon 8 Elite, iQoo 3 Segera Dirilis di Indonesia
Acara haul ibunya, digabung dengan Hari Santri Nasional, yakni pada 22 Oktober.
Salah satu tokoh yang mengkritik hal tersebut adalah eks Menko Polhukam Mahfud MD.
Mahfud memperlihatkan undangan berkop surat Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal di unggahan akun Instagram pribadinya.
Baca Juga: Geger! Belasan Anak SD di Bandar Lampung Keracunan Jajanan, BPOM Angkat Bicara
Undangan yang ditandatangani Yandri itu memerintahkan seluruh kepala desa hadir ke acara Tasyakuran dan Hari Santri.
Mahfud pun menyayangkan sikap menteri dari PAN itu yang menggunakan fasilitas instansi pemerintah untuk keperluan pribadi dan keluarganya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Yandri itu keliru atau salah.
Baca Juga: WhatsApp Linked Device: Fitur Baru untuk Simpan dan Kelola Kontak dengan Lebih Efisien
Apabila urusan pribadi atau keluarga, maka harus mengundang lewat jalur pribadi, bukan lewat instansi.
Mahfud lantas berharap, ke depannya, Yandri bisa lebih berhati-hati sangat menggunakan simbol pemerintahan.
Artikel Terkait
Program Guru Penggerak, Kadisdik : Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar
Pj Bupati Hermon Pimpin Upacara Hari Santi Nasional : Perjuangan Santri Tak Terpisahkan dari..
Kaki Sering Kram? Inilah 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya
5 Cara Obat Kaki Pecah-pecah Secara Alami, Ketahui Juga Mencegahnya
Terkejut! Gigi Ompong Bisa Sebabkan Masalah Sehat yang Tak Terduga