KALTENGLIMA.COM - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Kementerian ESDM tengah mempertimbangkan untuk memperluas zona bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi radius 10 kilometer.
Pertimbangan ini muncul setelah terjadi dua erupsi susulan yang dahsyat pada Jumat, 8 November siang.
Kepala PVMBG, Hadi Wijaya, menjelaskan bahwa tim masih menganalisis kondisi lapangan sebelum memperluas zona bahaya yang saat ini berada pada radius 7-8 kilometer.
Baca Juga: Dugaan TPPU Rafael Alun, KPK Evaluasi Keterlibatan Keluarga!
Dalam erupsi pertama, Gunung Lewotobi Laki-Laki memuntahkan abu vulkanik setinggi sekitar empat kilometer.
Selang satu menit, terjadi erupsi kedua yang lebih kuat, melontarkan abu vulkanik hingga ketinggian 8-10 kilometer, disertai suara gemuruh yang menggelegar.
Erupsi tersebut juga mengeluarkan awan panas pekat mengandung pasir, yang awalnya hanya bergerak ke barat namun kini telah menyebar ke segala arah.
Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Deep Learning? Intip 3 Fakta Model Belajar Ala Negeri Kangguru Sejak Tahun 1995
Akibat kondisi tersebut, delapan petugas pos pemantau di Desa Pululera, Wulanggitang, harus mengungsi sejauh delapan kilometer.
Hadi menegaskan bahwa masyarakat perlu mengikuti rekomendasi pemerintah untuk menjaga keselamatan mereka, terutama karena status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini berada pada level IV atau Awas, yang berarti berpotensi terjadi letusan besar.
Artikel Terkait
Viral! Salah Satu Siswa Ini Mirip dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Hujan Abu Vulkanik Turun di Wilayah Sekitar
Viral! Gara-gara Game Online, Bocah SMP Duel Bawa Golok dan ‘Pistol’
Apa Itu Kurikulum Deep Learning? Intip 3 Fakta Model Belajar Ala Negeri Kangguru Sejak Tahun 1995