Momen Gus Miftah Bertamu ke Rumah Sunhaji, Penjual Es Teh yang Viral

KALTENGLIMA.COM - Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang sempat menyinggung seorang penjual es teh bernama Sunhaji.

Insiden ini terjadi saat Gus Miftah sedang berceramah dalam sebuah pengajian. Kata-kata yang dianggap kurang pantas tersebut, meskipun diniatkan sebagai candaan, justru menimbulkan kesalahpahaman dan menuai perhatian publik.

Melalui sebuah video, Gus Miftah meminta maaf secara langsung dan menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan Sunhaji.

Baca Juga: OC Kaligis Laporkan Dugaan Manipulasi Suara Pilkada Muara Enim ke Bawaslu

Niat tersebut diwujudkan dengan kunjungannya ke rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah.

Dalam pertemuan itu, Gus Miftah duduk berdampingan dengan Sunhaji, menyampaikan permintaan maaf secara langsung, dan menjelaskan bahwa ucapannya hanya sebatas guyonan yang tidak dimaksudkan untuk menyakiti.

Sunhaji dengan hati lapang menerima permintaan maaf Gus Miftah. Ia mengaku senang dan bangga atas kedatangan Gus Miftah ke rumahnya.

Baca Juga: Longsor dan Banjir Melanda Sukabumi, Tanggap Darurat Bencana Berlaku Sepekan

Meski demikian, ia memilih untuk tidak membicarakan insiden tersebut lebih jauh, karena baginya masalah tersebut sudah selesai.

Sunhaji juga menyampaikan bahwa Gus Miftah berencana menggelar pengajian di desanya sebelum tanggal 17 Desember.

Sebagai balasan, Sunhaji kemudian berkunjung ke Pondok Pesantren Ora Aji milik Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta. Kedatangan Sunhaji disambut hangat oleh Gus Miftah, yang langsung memeluknya saat ia turun dari mobil.

Baca Juga: Bangga! Reog Ponorogo Resmi Tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Dalam pertemuan tersebut, Gus Miftah mengungkapkan niatnya untuk memberangkatkan Sunhaji dan keluarganya ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah.

Gus Miftah juga mengucapkan terima kasih kepada netizen atas perhatian mereka. Ia menyebut viralnya video tersebut memberikan hikmah bagi dirinya dan Sunhaji.

Baginya, kejadian ini menjadi pelajaran untuk introspeksi dan mawas diri, sementara bagi Sunhaji, insiden tersebut membawa keberkahan dan peningkatan derajat di mata masyarakat.