Korban yang terluka telah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju. Proses pencarian jenazah korban dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Tagana, Dinas Sosial, dan relawan.
Medan lokasi longsor yang terjal dan sulit dijangkau menyulitkan tim penyelamat. Akses menuju lokasi hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer dalam kondisi hujan dan jalanan licin.
Alat berat dikerahkan untuk membuka jalan yang tertutup material longsor, namun proses ini masih berlangsung.
Baca Juga: Donald Trump Tanda Tangani Larangan Transgender di Militer AS melalui Perintah Eksekutif
Kemensos telah mengirimkan berbagai bantuan logistik seperti makanan siap saji, tenda darurat, selimut, tikar, dan kebutuhan dasar lainnya.
Selain itu, layanan dukungan psikososial diberikan kepada korban, khususnya anak-anak dan keluarga yang mengalami trauma akibat kejadian ini.
"Kami memastikan masyarakat tidak hanya menerima bantuan material, tetapi juga mendapatkan pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis dari tragedi ini," jelas Gus Ipul.
Baca Juga: Polisi Berhasil Amankan 34 Motor Usai Bubarkan Balap Liar di Sentul Bogor
Kondisi cuaca di Mamuju yang masih dilanda hujan deras meningkatkan risiko bencana susulan. Kemensos mengimbau masyarakat di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan.
Gus Ipul juga menegaskan komitmen Kemensos untuk terus mendampingi masyarakat terdampak hingga proses pemulihan selesai, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan korban.
Artikel Terkait
10.000 Kendaraan sudah Memasuki Wilayah Puncak, Siap-Siap Macet
Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Sudah Separuh Jalan
Kereta Cepat Whoosh Pecahkan Rekor Penumpang Harian Terbanyak dalam Sehari