Tanggapi Isu BBM Oplosan, Pertamina Jelaskan Proses Produksi Pertamax

photo author
- Kamis, 27 Februari 2025 | 08:29 WIB
Ilustrasi - Pertamina Patra Niaga. (SANGALU/HO-Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi )
Ilustrasi - Pertamina Patra Niaga. (SANGALU/HO-Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi )

KALTENGLIMA.COM - Pertamina Patra Niaga, yang merupakan subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), menanggapi isu yang beredar mengenai dugaan pengoplosan BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax.

Pelaksana Tugas Harian (Pth) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Pihaknya memastikan bahwa seluruh produk BBM yang dijual oleh perusahaan telah memenuhi standar dan spesifikasi yang berlaku.

Baca Juga: Pemkab  Murung Raya Dukung Gugus Tugas KLA

Ega juga menjelaskan mengenai proses produksi BBM RON 92 atau Pertamax, yang dipasok ke Pertamina Patra Niaga dalam bentuk bahan bakar dasar RON 92. Hal yang sama juga berlaku untuk Pertalite, yang langsung diterima dalam bentuk RON 90.

BBM yang dipasok ke Pertamina Patra Niaga berasal dari dua sumber utama, yakni kilang dalam negeri milik PT Pertamina (Persero) dan impor dari luar negeri. Dengan demikian, Pertamina Patra Niaga tidak melakukan perubahan nilai oktan dalam BBM yang diterima.

Setelah BBM masuk ke terminal Pertamina Patra Niaga, dilakukan proses injeksi blending.

Baca Juga: Presiden Prabowo Resmi Luncurkan Bank Emas, Berpotensi Buka 1,8 Juta Lapangan Kerja Baru

Ega menjelaskan bahwa blending adalah prosedur umum dalam industri minyak, bukan proses pengoplosan.

Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pertamax dengan menambahkan zat aditif, bukan untuk mengubah nilai oktannya.

Zat aditif yang digunakan dalam produk Pertamax berasal dari Afton Chemical Corporation, yang berfungsi untuk meningkatkan performa bahan bakar, bukan untuk menaikkan atau menurunkan nilai oktan. Penambahan aditif ini bertujuan agar BBM memiliki manfaat tambahan bagi kendaraan.

Baca Juga: Kemenag Laporkan 53 Persen Kuota Haji Reguler Telah Terisi

Untuk memastikan kualitas produk, Pertamina Patra Niaga juga melakukan uji laboratorium sebelum dan sesudah proses bongkar muat BBM.

Ega menegaskan bahwa produk yang dijual di SPBU memiliki nilai RON yang sesuai dengan spesifikasi aslinya, yakni RON 92 untuk Pertamax dan RON 90 untuk Pertalite.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X