Pembersihan diri ini diyakini sebagai persiapan menuju kesucian agar seseorang siap menyambut dan menjalankan ibadah Ramadan dengan hati yang bersih.
Air yang digunakan dalam padusan, terutama jika berasal dari mata air alami, melambangkan kejernihan dan kemurnian yang diyakini mampu membersihkan jiwa serta raga. Selain itu, secara sosial, tradisi padusan juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarwarga.
Karena dilakukan secara beramai-ramai, padusan menjadi momen bagi masyarakat untuk berkumpul, bercengkrama, serta mempererat kebersamaan.
Baca Juga: Bertemu Hampir 2 Jam, Ini Isi Obrolan Mahathir dan Jokowi
Hal ini mencerminkan nilai gotong royong dan kebersamaan yang menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat Jawa.
Artikel Terkait
Wapres Gibran Sambangi Puskesmas Magelang Selatan, Pantau Pemeriksaan Kesehatan Gratis
20 Prajurit TNI Lakukan Perusakan di Mapolres Tarakan Bakal Kena Sanksi
Kejagung Geledah Rumah Riza Chalid Selidiki Kasus Tata Kelola Minyak Mentah
Usai Jalani Hukuman di Malaysia, 133 WNI Dipulangkan ke Indonesia