KALTENGLIMA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa wilayah Jawa Tengah akan mulai memasuki musim kemarau pada April hingga Mei 2025.
Menurut Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, puncak musim hujan telah berlalu dan saat ini Jawa Tengah berada dalam periode peralihan atau pancaroba.
Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang sering terjadi selama masa transisi ini.
Baca Juga: Tiket Kereta Lebaran Laris! KAI Catat 2,6 Juta Tiket Sudah Terjual
Beberapa fenomena cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama pancaroba antara lain puting beliung, angin kencang, serta hujan lebat yang diawali dengan hembusan angin kuat.
Selain itu, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
Mengingat kondisi cuaca yang masih berfluktuasi, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana alam akibat cuaca ekstrem, terutama saat berwisata.
Baca Juga: Gaji Kepala SPPG Belum Dibayar, BGN: Insyaallah Cair Sebelum Lebaran
Wilayah perbukitan yang telah menyimpan banyak air selama musim hujan berpotensi mengalami tanah longsor atau pergerakan tanah akibat curah hujan yang masih terjadi di masa pancaroba.
Selain itu, tempat wisata berbasis air seperti sungai dan wahana permainan air juga perlu diwaspadai, terutama selama musim liburan Lebaran yang bertepatan dengan transisi menuju musim kemarau.
Dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati dan selalu memantau informasi cuaca terkini sebelum beraktivitas di luar ruangan.
Artikel Terkait
Polresta Banyumas Usut Kasus Penganiayaan ART di Jakarta Timur
Daftar Isi Kotak P3K yang Wajib Dibawa Saat Mudik
KAI Tambah Fitur di Access by KAI: Penumpang Wanita Bisa Duduk Bersama Sesama Wanita
Kemenhub: Indonesia Airlines Belum Ajukan Izin Operasional Penerbangan