Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo Sebut Ini Soal MBG

photo author
- Kamis, 22 Mei 2025 | 11:27 WIB
Hashim Djojohadikusumo  Aksi Indonesia GelapBerawal dari Kesalahpahaman
Hashim Djojohadikusumo Aksi Indonesia GelapBerawal dari Kesalahpahaman

KALTENGLIMA.COM - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo menegaskan bahwa tidak terdapat unsur paksaan untuk mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia menyebut MBG ini adalah program sukarela.


"Saya juga ingin tegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan. Tidak ada yang akan dipaksa makan jika mereka tidak mau makan. Ada masyarakat Indonesia yang mengalami obesitas, ada anak-anak dari keluarga kaya yang juga obesitas. Tidak akan ada tindakan paksaan, ini hanya berdasarkan sukarela," tutur Hashim di Jakarta.

Hashim menjelaskan bahwa program MBG akan menyediakan makanan layak dan sehat untuk 82 juta warga negara Indonesia. Kategori pertama terdiri dari anak-anak sekolah yang berjumlah sekitar 48 juta, kemudian 4,3 juta bayi yang masih dalam kandungan, dan sisanya untuk anak-anak pra sekolah/balita di tingkat PAUD.

Baca Juga: Dewan Ajak Generasi Muda Melestarikan Kesenian dan Budaya Daerah, Bebie : Harus Didukung 

Jangkauan program ini juga menyasar para ibu hamil dengan alasan adanya berbagai saran terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal tersebut terkait urgensi bayi dalam kandungan memperoleh asupan gizi yang layak selama sembilan bulan sebelum kelahiran. Target memberikan makan 48 juta anak yang per sekolah setiap juga dilandasi data yang mengungkapkan sebanyak 41 persennya anak pergi belajar dengan perut kosong tanpa sarapan. Hal ini diakibatkan orang tua mereka tak mampu menyediakan makanan yang cukup untuk sarapan anak-anak mereka.

"Ini melibatkan 18 juta anak. Jadi, inilah salah satu motivator bagi Bapak Prabowo untuk memperkenalkan apa yang kami sebut program makan bergizi gratis," ucap Hashim.

"Anak-anak tidak bisa sekolah selama lima jam dengan perut kosong. Mereka tidak akan bisa menyerap ilmu yang seharusnya diberikan selama hari sekolah," imbuhnya.

Baca Juga: Soal Bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto Ditangkap, Jokowi: Pasti Ada Bukti

Apabila 82 juta orang Indonesia disediakan makanan oleh negara, masih menurut dia, maka akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Berarti, akan ada masing-masing 82 juta butir telur, kotak susu, hingga porsi makanan yang akan disediakan setiap hari.

"Telur akan dipasok secara lokal, sayuran akan dipasok secara lokal. Mungkin pada tahun pertama atau kedua, sebagian besar susu akan diimpor dari negara tetangga, terutama Selandia Baru dan Australia, dan mungkin sebagian dari India," katanya.

"Namun, ini akan menjadi pendorong pertumbuhan. Kami memperkirakan ini akan meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) kita antara 1-2 persen per tahun," jelasnya.

Baca Juga: Bodi Galaxy S25 Edge Sangat Ramping, Baterai Tahan Berapa Lama?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X