KALTENGLIMA.COM - Warga negara Indonesia (WNI), Sulthon Fathoni (43), menceritakan proses evakuasi dari Iran di tengah konflik dengan Israel. Sulthon menyampaikan mayoritas perjalanan tersebut menggunakan jalur darat, dengan total prosesnya mencapai 6 hari.
"Kami sudah dari Kamis kami perjalanan dari Iran, jadi sudah 6 hari agak capek," ujar Fathoni di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Pria asal Samarinda tersebut mengatakan tinggal di Kota Masyhad selama berada di Iran. Ia menyebutkan kota Masyhad tak mendapat serangan Israel, namun beberapa kali drone terlihat.
Baca Juga: WNI yang Dievakuasi dari Iran Berterima Kasih ke Pemerintah: Sekarang Aman
"Kami di kota Masyhad katanya bom itu tidak sampai, cuma drone aja beberapa hari ada drone, tapi sempat ditembak oleh pertahanan Iran jadi nggak sempet jatuh," ujar Fathoni.
"Iya (rumah dekat tempat konflik), katanya yang diserang kemarin pakai drone itu bandara kota Masyhad sekitar 10 menit dari tempat tinggal saya," sambungnya.
Fathoni dan keluarga dievakuasi sejak dari Kamis (19/6). Fathoni menyebut perlu waktu yang tak sedikit lantaran perjalanan paling banyak melalui jalur darat untuk sampai ke perbatasan Iran dan Azerbaijan.
Baca Juga: Retreat Gelombang II, Kepala BGN Mendorong Pemimpin Daerah Mempercepat MBG
"Proses evakuasi dari Kamis sampai sekarang, jalan darat kami dari Masyhad agak jauh karena titik kumpul ke KBRI itu satu hari perjalanan. Terus di KBRI menunggu temen-temen kumpul nginep 1 hari, dari kota lain setelah itu berangkat jalur darat ke perbatasan Azerbaijan itu juga satu hari," ucap dia.
Artikel Terkait
Legislator DPRD Hasrat Dukung Upaya Pemkab Barut Wujudkan Kabupaten Layak Anak
Anggota DPRD Barut Al Hadi Harapkan Masyarakat Tolak Politik Uang Jelang PSU Pilkada
Sering Alami Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Ajal Sudah Dekat, Ini Penelitiannya
Benarkah Vaksin HPV Bikin Mandul-Menopause Dini? Ini Kata Obgyn
Ternyata Lokasi HP Kamu Bisa Dideteksi, Lho!