Tim SAR Evakuasi Pemburu Tikus Tersesat di Tutuyan, Ditemukan Lemas Tepian Sungai

KALTENGLIMA.COM - Seorang warga bernama Jefry Tumuyu (57), yang sempat dilaporkan hilang selama dua hari di kawasan hutan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan.

Jefry, warga Desa Kakenturan Barat, Minahasa Selatan, ditemukan dalam kondisi lemah namun masih sadar di tepian sungai pada Sabtu siang, sekitar pukul 13.17 Wita.

Menurut Humas Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng, korban terdeteksi melalui panas tubuhnya menggunakan drone thermal.

Baca Juga: Sepekan ke Depan Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Wilayah RI, Ini Daftarnya

Setelah menjalani pemeriksaan medis awal, korban segera dievakuasi dan diserahkan kepada keluarganya untuk mendapat perawatan lanjutan.

Sebelumnya, Jefry dilaporkan hilang pada Kamis, 10 Juli, saat berburu tikus hutan bersama enam rekannya. Ia sempat memutuskan untuk menyeberangi sungai sendirian, sementara rekan-rekannya memilih jalur bukit.

Sejak saat itu, mereka kehilangan kontak dengan Jefry. Upaya pencarian awal oleh rekan-rekannya menemukan jejak korban di tepi sungai, namun jejak tersebut tak berlanjut, sehingga dilaporkan ke Kantor SAR Manado.

Baca Juga: Tradisi Pacu Jalur Disebut Milik Malaysia, Gubernur Riau Luruskan Sejarahnya

Tim SAR gabungan, yang terdiri dari dua tim Search and Rescue Unit (SRU), diterjunkan pada Sabtu pagi. SRU-1 menyisir jalur darat, sementara SRU-2 menggunakan perahu karet dan drone thermal untuk menelusuri aliran sungai.

Kepala Kantor SAR Manado, George L. M. Randang, menyatakan bahwa teknologi drone sangat membantu mempercepat proses penemuan korban.

Setelah Jefry ditemukan, seluruh unsur SAR ditarik kembali ke satuan masing-masing pada Minggu dini hari, dan operasi pencarian diusulkan untuk ditutup.

Baca Juga: KKB Serang Puncak Jaya, Dua Warga Sipil Ditembak Hingga Tewas

Operasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kantor SAR Manado, Pos SAR Kotamobagu, BPBD Boltim, PMI Cabang Boltim, serta dukungan dari pemerintah daerah, keluarga korban, dan masyarakat sekitar.