KALTENGLIMA.COM - TNI Angkatan Udara mengonfirmasi bahwa salah satu perwira terbaiknya, Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, wafat dalam kecelakaan pesawat latih sipil milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dengan nomor registrasi PK-S126 di wilayah Ciampea, Kabupaten Bogor, pada hari Minggu.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, menjelaskan bahwa jenazah almarhum kini berada di Rumah Sakit Angkatan Udara Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi pemulasaran, dan lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan oleh aparat.
Pesawat jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 itu diketahui lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pada pukul 09.08 WIB dalam rangka latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara, sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan personel FASI.
Baca Juga: Mantan Pramugara Dihukum 18,5 Tahun Penjara usai Rekam Gadis Remaja di Toilet Pesawat
Namun, sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat tersebut hilang kontak dan ditemukan jatuh di dekat TPU Astana. Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, tetapi Marsma Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit.
Latihan tersebut merupakan kegiatan rutin dalam pembinaan FASI dan dilaksanakan dalam kapasitas Marsma Fajar sebagai pilot serta seorang co-pilot bernama Roni. Penerbangan sudah mengantongi izin resmi dengan Surat Izin Terbang bernomor SIT/1484/VIII/2025 dan merupakan sortie kedua hari itu.
Marsma Fajar merupakan alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1992 dan dikenal sebagai penerbang tempur F-16 dengan call sign Red Wolf.
Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Penyiraman Air Keras ke Seorang Pelajar di Tanjung Priok
Ia pernah menjabat sejumlah posisi strategis seperti Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau.
Almarhum juga dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah TNI AU, salah satunya melalui partisipasinya dalam misi pencegatan pesawat tempur F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat di wilayah udara Bawean pada tahun 2003, yang juga melibatkan Kepala Staf TNI AU saat ini, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
TNI AU menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Marsma Fajar dan mengenang semangat, keteladanan, serta pengabdiannya sebagai inspirasi bagi generasi penerus penjaga kedaulatan udara Indonesia.
Artikel Terkait
Operasi PETI di Kuansing, Polda Riau Tetapkan 2 Tersangka
Korsleting Diduga Picu Kebakaran di Gudang SDA Pasar Minggu
Prabowo Subianto Tetapkan Struktur Kepengurusan DPP Partai Gerindra 2025-2030
Wanita Tenteng Harmes Curi Berlian di Mal Jakut: Gaya Hidup Jadi Alasan