KALTENGLIMA.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Abdul Azis, bukanlah sebuah drama.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan pihaknya akan memaparkan kronologi dan konstruksi perkara secara rinci agar masyarakat dapat menilai berdasarkan fakta yang ada.
Ia juga menyebut bahwa dalam pelaksanaan OTT tersebut, KPK mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Penasihat Semen Padang Andre Rosiade Cabut Laporan ke Polisi, Ini Alasannya
Sebelumnya, Abdul Azis membantah kabar penangkapannya dan mengaku dalam kondisi baik saat berada bersama Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, untuk menghadiri Rakernas Partai NasDem di Makassar.
Namun, pada Kamis malam, Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan tujuh orang dari dua lokasi berbeda di Sulawesi Tenggara dan Jakarta. Mereka terdiri dari aparatur sipil negara dan pihak swasta.
Asep menjelaskan, tiga orang diamankan di Jakarta, sedangkan empat lainnya di Kendari. Selain itu, terdapat satu tim KPK yang masih bertugas di Sulawesi Selatan, meski lokasi pastinya tidak disebutkan.
Baca Juga: Jadi Percontohan Nasional, Koperasi Merah Putih Lanjas Terima Kunjungan Dari Tim Pusat
Pada Jumat pagi, Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan bahwa Abdul Azis ditangkap setelah mengikuti Rakernas Partai NasDem di Makassar.
Kasus yang menjeratnya diduga terkait dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan atau peningkatan kualitas rumah sakit.
Artikel Terkait
Jadi Percontohan Nasional, Koperasi Merah Putih Lanjas Terima Kunjungan Dari Tim Pusat
Pj Bupati Barito Utara Bersama Kapolda Kalteng Monitoring Rapat Pleno PSU di Sejumlah Kecamatan
Animasi Merah Putih One For All Jadi Kontroversi, Siapa Pembuatnya?
Nadin Amizah dan Faishal Tanjung Resmi Menikah Hari Ini