Bupati Pati Didemo Warga, Istana Tekankan Pejabat Harus Hindari Sikap Arogan

photo author
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 22:23 WIB
Potret Prasetyo Hadi. (Instagram/prsetyo_hadi28)
Potret Prasetyo Hadi. (Instagram/prsetyo_hadi28)

   

KALTENGLIMA.COM - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, yang juga bertugas sebagai Juru Bicara Presiden, menyampaikan bahwa pemerintah mengimbau seluruh pejabat publik agar tidak bersikap arogan, terutama saat membuat kebijakan yang berpotensi memicu reaksi negatif dari masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan ketika ia diminta menanggapi sikap Bupati Pati, Sudewo, yang dinilai banyak warga bersikap arogan, khususnya setelah menanggapi penolakan masyarakat terhadap kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Pati hingga 250 persen.

Meskipun kebijakan tersebut akhirnya dibatalkan setelah mendapat penolakan, sebagian besar warga tetap menuntut Sudewo mengundurkan diri dari jabatannya.

 Baca Juga: Kanwil DJP Banten Sita Aset Hingga Rp3,34 Miliar dari 18 Penunggak Pajak

Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah pusat secara berulang kali mengingatkan seluruh pejabat, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun daerah, untuk berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan dan merumuskan kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat.

Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto turut memantau perkembangan situasi di Kabupaten Pati dan menyayangkan terjadinya kericuhan yang dipicu kemarahan massa terhadap Bupati Sudewo.

Prasetyo juga menghormati aksi unjuk rasa yang diikuti ratusan ribu warga di depan Kantor Bupati Pati, namun ia mengimbau semua pihak agar menahan diri, terlebih setelah aksi tersebut berujung kericuhan yang mengakibatkan pembakaran mobil dan pelemparan sandal ke arah bupati.

 Baca Juga: Bawaslu Papua Identifikasi Adanya Pelanggaran PSU Pilkada

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah berkomunikasi langsung dengan Bupati Sudewo dan Gubernur Jawa Tengah untuk mencari solusi terbaik.

Sementara itu, aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Masyarakat Pati Bersatu awalnya bertujuan menuntut Sudewo mundur, namun situasi memanas ketika bupati hadir di tengah massa untuk mendengarkan aspirasi.

Kehadirannya justru memicu kemarahan warga, terlihat dari aksi lemparan sandal dan botol plastik ke arahnya. Kepolisian akhirnya membubarkan massa dan menangkap 11 orang yang diduga menjadi provokator kerusuhan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X