KALTENGLIMA.COM - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa turunnya harga beras di pasaran tidak akan berdampak negatif pada tingkat kesejahteraan petani.
Menurutnya, menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dan konsumen bukanlah tugas yang mudah, sehingga pemerintah berkomitmen untuk memastikan kedua pihak tetap terlindungi.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah menetapkan harga gabah di tingkat petani minimal Rp6.500 per kilogram.
Baca Juga: Kwarda Kalteng: Hari Pramuka ke-64 Momentum Perkuat Peran dalam Ketahanan Nasional
Ia menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga kondisi pasar tetap stabil, baik dari sisi ketersediaan stok maupun harga.
Saat ini, persediaan beras disebut sebagai yang tertinggi, bahkan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Amran juga menekankan bahwa Indonesia tidak melakukan impor beras, berbeda dengan banyak negara lain yang tengah menghadapi kesulitan pasokan. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Eko Patrio Semakin Dihujat Usai Bikin Konten yang Dianggap Provokatif
Sedikit penurunan harga beras yang terjadi disebutnya sudah diantisipasi dengan langkah konkret, termasuk melalui operasi pasar.
Amran optimistis dalam dua hingga tiga pekan mendatang harga beras akan kembali menurun.
Ia memastikan operasi pasar akan terus dilaksanakan hingga akhir 2025 karena cadangan beras dalam negeri masih melimpah, sehingga masyarakat diminta tetap tenang dan bersabar.
Artikel Terkait
Kinerja Seskab Teddy Dinilai Baik Oleh Pengamat, Disebut Paling Paham Arah Kepemimpinan Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Hadiri Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat, Tegaskan Hal Ini
Polisi Bongkar Modus Mobil Towing Bawa 90 Kg Ganja di Pelabuhan Bakauheni
Usai Diperiksa 2 Jam, Lisa Mariana Beberkan Pertanyaan KPK soal Dana Bank BJB dan Ridwan Kamil
Presiden Prabowo Copot Jabatan Wamenaker Immanuel Ebenezer usai Jadi Tersangka Pemerasan