Kiky Saputri Kritik Anggota Dewan Memilih WFH saat Rakyat Demo dan Ada Korban Jiwa

photo author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 11:30 WIB
Kiky Saputri dan Muhammad Khairi liburan di Thailand pada tahun 2024 (Foto: Gorajuara/ Instagram/ @kikysaputrii)
Kiky Saputri dan Muhammad Khairi liburan di Thailand pada tahun 2024 (Foto: Gorajuara/ Instagram/ @kikysaputrii)

KALTENGLIMA.COM - Demo yang berlangsung di depan gedung MPR DPR RI pada hari Kamis (28/8/2025) mengakibatkan kehilangan nyawa saat kendaraan taktis Brimob melindas seorang driver ojek online. Kiky Saputri mengekspresikan rasa duka dan kekecewaannya.

"Aduh, yang pertamanya pasti menyayangkan, kecewa karena harus lagi ada korban, nih. Padahal yang dilaksanakan sama masyarakat kan cuma demokrasi, melaksanakan sistem yang memang sudah ada di Indonesia," kata Kiky Saputri saat ditemui di Studio Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan.

Rasa sakit begitu mendalam hingga membuatnya susah untuk beristirahat. Dia percaya, kejadian tragis itu dapat dihindari jika para pemimpin mau hadir dan berbicara secara langsung dengan orang-orang yang berdemonstrasi.

Baca Juga: Sejumlah Gerbang Tol Dalam Kota Kembali Dibuka, Ini Daftarnya

"Kalau seandainya para petinggi di Senayan sana mau keluar, mau mengadakan dialog terbuka. Ini gak akan terjadi," tutur Kiky Saputri.

Istri M Khairi tersebut mengingatkan publik yang hadir di tempat demonstrasi hanya ingin menyampaikan pendapat mereka. Dia berpendapat bahwa peran wakil rakyat seharusnya adalah mendengarkan suara rakyat dan menciptakan kebijakan yang mengutamakan kepentingan bersama.

"Kan namanya wakil rakyat nih, suara kita kan mereka yang nampung, mereka apa ya ibaratnya, mereka yang godok kebijakannya supaya bisa memberikan kebijakan yang baik buat masyarakat. Bukan buat kantong pribadi, buat diri sendiri gitu, buat kepentingan golongan," tegas Kiky Saputri.

Baca Juga: Atas Inovasi di Bidang Pendidikan, Gubernur Kalteng Terima Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri

Ibu yang memiliki satu anak tersebut juga menekankan perilaku beberapa anggota Dewan yang memilih untuk bekerja dari rumah atau WFH saat demonstrasi sedang berlangsung. Baginya, keputusan ini mencerminkan sikap yang tidak bertanggung jawab.

"Demo bagian dari demokrasi, tapi kenapa malah WFH? Dengan bangga, dengan lantang, bahkan ada yang ber-statement, 'Ya kita WFH daripada kita macet-macetan susah pulang', kayak, 'Halo?' gitu kan," ucap Kiky Saputri.

Ia menekankan bahwa para anggota Dewan sebenarnya dibayar untuk melaksanakan tugas di gedung parlemen, bukan untuk bekerja dari kediaman masing-masing. Menurutnya, alasan untuk menghindari kemacetan lalu lintas tidak bisa diterima.

Baca Juga: Tikung Chelsea, Xavi Simons Resmi Gabung ke Tottenham Hotspur

"Kerjaan kalian kan di sana. Kalian digaji bukan untuk kerja pagi di rumah, kan gitu!" tegas Kiky Saputri lagi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X