KALTENGLIMA.COM - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar dapur-dapur makan bergizi gratis (MBG) yang dikelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) wajib memiliki alat uji makanan.
Alat ini digunakan untuk memastikan setiap makanan yang diproduksi aman sebelum disalurkan kepada anak sekolah, balita, maupun ibu hamil.
Menurut Presiden, keberadaan alat uji tersebut menjadi bagian penting dari prosedur standar operasional (SOP) yang harus dipatuhi semua SPPG demi mencegah terulangnya kasus keracunan.
Baca Juga: KPAI Ungkap 13 Anak Terlibat Demo Agustus Masih Jalani Proses Hukum
Dalam pidatonya pada sebuah acara partai politik di Jakarta, Prabowo menyampaikan bahwa hingga saat ini jumlah penerima makan bergizi gratis sudah mencapai 30 juta orang.
Angka tersebut meliputi anak-anak sekolah, balita, serta ibu hamil. Meski demikian, ia menegaskan target sebenarnya adalah menjangkau 82 juta penerima manfaat.
Prabowo mengakui keberhasilan saat ini bisa dibanggakan, namun masih menyisakan pekerjaan besar karena puluhan juta calon penerima belum terlayani.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Sidak Kantor BNI Saat Direksi Sedang Rapat, Ada Apa?
Presiden juga menyoroti masih adanya pelanggaran SOP di sejumlah SPPG yang mengakibatkan lebih dari 5.000 penerima MBG mengalami keracunan sepanjang Januari hingga September 2025. Program MBG sendiri diluncurkan pada 6 Januari 2025 sebagai salah satu program prioritas nasional.
Badan Gizi Nasional mencatat ada 70 kasus insiden keamanan pangan dalam periode tersebut, sebagian besar disebabkan kontaminasi bakteri seperti e-coli, staphylococcus aureus, salmonella, bacillus cereus, hingga coliform yang ditemukan pada berbagai jenis makanan dan minuman.
Artikel Terkait
Egy Maulana Vikri dan Adiba Khanza Resmi Ungkap Jenis Kelamin Anak Pertamanya
Sejumlah Menteri Rapat di Kertanegara, Sampaikan Laporan ke Prabowo
Buka Musyawarah Apeksi se-Kalimantan, Gubernur Kalteng: Kota Punya Peran Sentral dalam Kemajuan Regional
Menkeu Purbaya Sidak Kantor BNI Saat Direksi Sedang Rapat, Ada Apa?