Menkomdigi Meutya Hafid: PWI Dibutuhkan Bangsa dan Negara

photo author
- Minggu, 5 Oktober 2025 | 09:41 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid

Kaltenglima.com, SURAKARTA -Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) merupakan organisasi penting yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara. Ia menyebut, di tengah banyaknya perusahaan pers yang kini kesulitan bertahan, kehadiran PWI justru semakin relevan.

“Artinya, PWI makin dibutuhkan. Persatuan PWI bukan hanya penting bagi insan pers, tetapi juga bagi bangsa dan negara,” ujar Meutya dalam sambutannya pada Pengukuhan Pengurus PWI Pusat Masa Bakti 2025–2030 di Monumen Pers Nasional, Surakarta, Sabtu (4/10/2025).

Baca Juga: Waduh! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia

Menurut Meutya, tantangan era digital, termasuk perkembangan kecerdasan buatan (AI), membuat masyarakat semakin sulit membedakan antara berita benar dan hoaks. Karena itu, ia menekankan pentingnya kembali berpegang pada etika jurnalistik sebagai panduan utama dalam menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.

“Etika jurnalistik itu ada pada media mainstream yang telah menjaga bangsa ini sejak lahir hingga sekarang, tanpa mengecilkan peran media sosial yang berkembang pesat dalam sepuluh tahun terakhir,” tegasnya.

Baca Juga: Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Total 26 Orang Dinyatakan Tewas

Meutya juga mengajak insan pers untuk meneladani semangat para jurnalis pendahulu yang berperan besar dalam memperjuangkan dan memberitakan kemerdekaan Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. “Kombinasi antara media sosial dan media mainstream penting. Keduanya harus berjalan beriringan, tidak boleh saling menegasikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Meutya menyinggung Peraturan Presiden (Perpres) Publisher Rights sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap keberlangsungan media nasional.

“Saat masih di Komisi I DPR RI, kami mengawal inisiatif ini setelah arahan Presiden Jokowi pada Hari Pers Nasional. Kini, di masa pemerintahan Presiden Prabowo, regulasi itu dikukuhkan dan komite sudah dibentuk. Platform digital seperti Google juga sudah mulai memberikan kompensasi kepada media atas karya jurnalistik yang mereka gunakan,” jelasnya.

Ia berharap langkah tersebut memperkuat ekosistem media nasional, sehingga media sosial dan media mainstream dapat tumbuh berdampingan secara sehat.

Pengukuhan pengurus PWI Pusat ini, kata Meutya, menjadi momentum kebangkitan baru bagi organisasi wartawan tertua di Indonesia itu. “PWI harus menjadi rumah yang aman dan produktif bagi para anggotanya, untuk melahirkan karya jurnalistik yang kredibel, independen, dan berintegritas,” ujarnya.

Menkomdigi juga mendorong agar sinergi antara PWI dan pemerintah tidak hanya di tingkat pusat, tetapi juga daerah. “Kami akan menyampaikan kepada Kadis Kominfo agar pemerintah daerah wajib bekerja sama dengan PWI di seluruh Indonesia. Pemerintah harus mendukung PWI dan ekosistem media tanah air,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir, yang mengukuhkan jajaran pengurus masa bakti 2025–2030, menegaskan bahwa PWI mengemban misi untuk mewujudkan kehidupan pers yang merdeka, profesional, dan bermartabat, serta senantiasa berpegang pada Kode Etik Jurnalistik. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X