KALTENGLIMA.COM - Dinas Kesehatan Kota Malang, Jawa Timur, melaporkan adanya lonjakan temuan kasus HIV/AIDS sepanjang 2025 dengan sekitar 300 kasus baru. Mayoritas di antaranya berasal dari kelompok usia produktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, menyebut angka tersebut merupakan bagian dari hampir 6.000 pasien yang telah mendapatkan penanganan sejak layanan HIV dibuka di berbagai fasilitas kesehatan.
Husnul menjelaskan bahwa perubahan pola hidup diduga berkontribusi terhadap peningkatan kasus, dengan kelompok laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan laki-laki (LSL) menjadi penyumbang terbanyak. Penularan dari ibu ke anak tercatat cukup rendah.
Baca Juga: Kemendagri dan BNPB Dirikan Posko Nasional untuk Percepatan Penanganan Bencana di Tapanuli Utara
Dari total penyintas HIV di Kota Malang, sekitar 70 persen merupakan pendatang dari luar daerah, termasuk mahasiswa, sedangkan 30 persen adalah warga asli. Ia mengatakan pasien yang datang memiliki latar belakang pendidikan yang beragam.
Untuk menekan laju penularan, Pemerintah Kota Malang memperluas layanan voluntary counseling and testing (VCT) di seluruh puskesmas dan rumah sakit. Selain itu, Mobile VCT juga diterjunkan ke berbagai lokasi untuk mempermudah akses masyarakat.
Husnul berharap layanan tersebut dapat membantu penyintas mendapatkan pendampingan optimal, mengingat pengobatan HIV harus dijalani seumur hidup dan penting bagi pasien untuk mencegah penularan kepada orang lain.
Artikel Terkait
Kubu Roy Suryo Laporkan Dua Relawan Jokowi ke Polda Metro Jaya
Daniel Johan Dorong Revisi UU Pangan untuk Atasi Kerentanan Pangan
Pemprov DKI Siapkan Perbaikan Tanggul Pantai Mutiara dengan Konstruksi Lebih Kokoh
Kemendagri dan BNPB Dirikan Posko Nasional untuk Percepatan Penanganan Bencana di Tapanuli Utara