KALTENGLIMA.COM - Pemerintah bergerak cepat menanggapi bencana banjir besar di Aceh dan Sumut serta longsor di Sumbar.
Atas perintah Presiden, empat pesawat tiga Hercules dan satu A400 diberangkatkan pada Jumat dini hari pukul 00.30 WIB, 28 November, membawa bantuan darurat menuju Padang, Silangit, Banda Aceh, dan Lhokseumawe.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut instruksi Presiden telah berjalan sejak hari pertama bencana pada 25 November, dengan Menko PMK ditunjuk mengoordinasikan penanganan lintas kementerian.
Baca Juga: Kasus Baru HIV di Kota Malang Capai 300 Sepanjang 2025
Bantuan yang dikirim meliputi 150 tenda, 64 perahu karet, genset, 100 alat komunikasi, makanan siap saji, serta tim medis TNI dan Kemenkes beserta obat-obatan.
Presiden juga menghubungi langsung para kepala daerah di Sumbar, Tapanuli, Sumut, dan Aceh untuk memastikan kebutuhan paling mendesak terpenuhi.
Menko PMK Pratikno menegaskan pemerintah fokus pada tanggap darurat penuh sejak hari pertama, termasuk pengiriman logistik, tenda pengungsian, dan alat evakuasi.
Baca Juga: Kemendagri dan BNPB Dirikan Posko Nasional untuk Percepatan Penanganan Bencana di Tapanuli Utara
Pratikno menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang memicu banjir dan longsor dipengaruhi oleh siklon tropis Senyar, meski menurut BMKG intensitasnya mulai melemah.
Pemerintah turut melakukan operasi modifikasi cuaca untuk menurunkan curah hujan di wilayah daratan.
Ia menekankan bahwa seluruh upaya dikerahkan sesuai instruksi Presiden agar penanganan bagi warga terdampak berjalan cepat, serta mengajak publik dan media mendukung penyebaran informasi real time terkait kondisi bencana dan distribusi bantuan di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Artikel Terkait
Daniel Johan Dorong Revisi UU Pangan untuk Atasi Kerentanan Pangan
Pemprov DKI Siapkan Perbaikan Tanggul Pantai Mutiara dengan Konstruksi Lebih Kokoh
Kemendagri dan BNPB Dirikan Posko Nasional untuk Percepatan Penanganan Bencana di Tapanuli Utara
Kasus Baru HIV di Kota Malang Capai 300 Sepanjang 2025