KALTENGLIMA.COM - Johanes Ande Kalla, atau Joni, pemuda asal Kabupaten Belu yang pernah viral pada 2018 karena memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI, kembali menjadi sorotan.
Kali ini, Joni mengaku gagal dalam tes calon Bintara TNI. Dia baru saja dipanggil oleh Komandan Kodim 1605/Belu, Letkol Arh Suhardi, untuk datang ke Makodim Belu pada Selasa pagi (6/8/2024), meskipun Joni belum mengetahui topik pembicaraan yang akan dibahas.
Joni juga menerima panggilan dari Ajenrem Korem 161/Wira Sakti untuk segera berangkat ke Kota Kupang. Namun, dia belum mengetahui alasan pemanggilannya ke Makorem 161/Wira Sakti Kupang. Joni berharap akan mendapatkan klarifikasi setelah bertemu dengan Komandan Kodim.
Baca Juga: Luhut Ungkap Prabowo Bakal Umumkan Menteri Kabinet 21 Oktober 2024
Pada 2018, Joni viral karena aksinya memanjat tiang bendera Merah Putih saat upacara HUT RI di Kabupaten Belu untuk menyelamatkan bendera yang talinya terlilit.
Keberaniannya tersebut membuatnya diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, di mana Joni menyampaikan keinginannya untuk menjadi tentara. Presiden Jokowi kemudian menjanjikan bahwa Joni akan diterima masuk TNI.
Namun, setelah mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun 2024, Joni dinyatakan tidak lulus pada seleksi awal oleh Ajenrem 161/Wira Sakti Kupang karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.
Baca Juga: Pemerintah Bolehkan Aborsi Bersyarat, Dimana Tempatnya? Ini Kata Kemenkes
Joni mengaku tinggi badannya diukur 155,8 cm, sementara syarat minimum adalah 163 cm. Meski kecewa, Joni bertekad untuk mempersiapkan diri lebih baik dan mencoba lagi pada tahun depan.