KALTENGLIMA.COM - Belakangan ini, banyak warga Jakarta yang mengeluh mengenai suhu yang terasa lebih panas dari biasanya, bahkan di pagi hari ketika matahari belum terik.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa peningkatan suhu ini terjadi akibat dampak dari pemanasan global yang semakin serius. Selain itu, pergerakan matahari yang mendekati khatulistiwa juga berkontribusi pada peningkatan suhu di beberapa wilayah Indonesia.
Menurut Ardhasena, fenomena ini terkait dengan siklus tahunan matahari yang mencapai puncaknya sekitar bulan April-Mei, serta akhir September hingga awal Oktober.
Baca Juga: Gampang Cedera, dr Tirta Ungkap Kesalahan Pelari Pemula
Selain itu, masa peralihan musim yang sedang berlangsung menyebabkan kelembapan udara meningkat, yang membuat cuaca terasa lebih gerah meskipun di pagi hari.
Prakirawan BMKG, Agita Vivi, menambahkan bahwa sejak Juni hingga Oktober 2024, suhu di beberapa daerah, termasuk Jakarta, mengalami peningkatan signifikan.
Pada bulan Januari, suhu rata-rata di Indonesia berkisar antara 34-36 derajat Celsius, tetapi pada bulan-bulan ini suhu naik hingga mencapai 37-38 derajat Celsius. Daerah-daerah seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat mencatat suhu tertinggi, yaitu antara 36 hingga 38 derajat Celsius.
Baca Juga: Taufik Hidayat Sambangi Prabowo di Kartanegara, Untuk Apa?
Agita juga memperkirakan bahwa suhu panas ini akan berlanjut hingga akhir Desember 2024 di berbagai wilayah di Indonesia.