KALTENGLIMA.COM - dr Tirta mengungkapkan sejumlah kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula saat mulai masuk ke dunia lari. Menurutnya, penting untuk setiap pelari mengenali tubuhnya masing-masing sebelum mulai berolahraga.
Hal tersebut untuk mencegah pemula berlari secara berlebihan, melebihi kapasitas dari tubuh.
"Semua pelari yang pro itu awalnya pasti dari pemula dulu. Jadi jangan terpacu kepada jam. Lari saja merasakan body, jadi misalnya sudah ngerasa ngos-ngosan ya berhenti, kalau sudah sesak napas, dikurangi pace-nya," kata dr Trita
Baca Juga: Protes PSSI Ditolak AFC, Manajer Timnas Buka Suara
dr Tirta mengatakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kecepatan ialah ketika pelari sudah mengenali kapasitas dan kemampuan tubuhnya. Pada kondisi itu, dipersilahkan untuk mencapai target waktu yang diinginkan.
Semuanya memerlukan proses yang panjang. Terlebih, menurutnya, jika seseorang baru mulai berlari ketika memasuki usia 30-an. Butuh proses sampai akhirnya seorang pemula bisa mendapatkan kecepatan yang diinginkan.
Seringkali hal ini membuat mereka sebagai pemula kelelahan hingga kapok melanjutkan olahraga lari.
Baca Juga: Taufik Hidayat Sambangi Prabowo di Kartanegara, Untuk Apa?
"Kesalahan orang adalah dia baru pemula, langsung ngejar pace kenceng, beli jam, ngos-ngosan, terus kapok, bosen. Karena untuk menuju kencang itu butuh 3 tahun, kalau konsisten ya," kata dr Tirta.
"Kecuali usiamu muda, kalau usiamu masih 17, 20, atau 25 tahun ngejar pace 5 itu gampang banget. Kalau di usia 35, berat untuk awalan. Jadi enjoy your body saja," tandasnya.
Artikel Terkait
Apple Tambah Fitur Baru di Aplikasi Maps, Ini Fiturnya
Bitcoin Sentuh Harga Rp1 Miliar, Terus Naik?
Peneliti Ungkap Golongan Darah Ini Berisiko Kena Stroke di Usia Muda!
Kartika Wirjoatmodjo & Dony Oskaria Dipilih Prabowo Jadi Wamen BUMN
300 Warga Tambora Jakbar Terpaksa Mengungsi Pasca Kebakaran