KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyoroti dampak negatif dari permainan berburu Koin Jagat yang viral, di mana sejumlah fasilitas umum (fasum) mengalami kerusakan.
Menanggapi hal ini, Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI untuk mengevaluasi aplikasi "Jagat" yang menjadi platform permainan tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengungkapkan bahwa Diskominfotik DKI Jakarta telah diminta untuk menjalin koordinasi dengan Komdigi guna mengkaji aplikasi ini. Jika lebih banyak dampak negatif daripada positifnya, ia berharap aplikasi tersebut dapat diturunkan.
Baca Juga: Siap Dapat Medical Check-Up Gratis? Pastikan BPJS Anda Aktif Terlebih Dahulu
Permainan Koin Jagat memungkinkan pengguna berburu koin di lokasi-lokasi tertentu yang ditampilkan dalam peta pada aplikasi.
Koin tersebut nantinya dapat ditukar dengan uang. Namun, tren ini menimbulkan kekhawatiran karena masyarakat, terutama Gen Z, kerap mengabaikan aspek penting seperti menjaga fasilitas umum.
Pemprov DKI Jakarta juga telah menginstruksikan Satpol PP, Dinas Pertamanan, dan Hutan Kota untuk mengantisipasi kerusakan fasum akibat tren ini.
Baca Juga: Coretax Diklaim Sudah Lancar Tapi Banyak Laporan Kendala, Bakal Dipakai untuk SPT Tahunan?
Teguh mengimbau masyarakat untuk tidak merusak fasilitas publik demi berburu koin. Ia juga menekankan pentingnya edukasi agar masyarakat lebih bijak dalam memainkan permainan tersebut.
Kerusakan akibat tren berburu Koin Jagat ini telah dilaporkan di sejumlah lokasi, termasuk Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Direktur Umum PPK GBK, Hadi Sulistia, menjelaskan bahwa beberapa fasilitas di GBK, seperti tiang lampu, paving, dan taman, mengalami kerusakan.
Baca Juga: Baru Berlaku Februari 2025, Apa Kabar yang Ultah Januari untuk MCU Gratis?
Ia meminta agar kegiatan ini dihentikan karena dinilai tidak produktif dan mengganggu kenyamanan pengunjung lain.
Selain di Jakarta, permainan Koin Jagat juga tersedia di kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, dan Bali.