KALTENGLIMA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memberi isyarat bahwa akan mengizinkan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk mengekspor kembali konsentrat tembaga secara bertahap. Relaksasi izin ekspor bagi Freeport sebelumnya sudah berakhir ditanggal 31 Desember tahun lalu. Berdasarkan informasi yang diterima, smelter Freeport di Gresik mengalami kebakaran pada Oktober 2024. Tragedi ini membuat perusahaan tidak dapat mengolah hasil tambangnya dan menyebabkan adanya penumpukan tembaga di gudang Freeport. Namun, Bahlil menyebut Freeport akan terkena sanksi karena mendapat restu ekspor. Sanksi yang dimaksud yaitu biaya ekspor yang lebih besar dari sebelumnya.
"Sanksinya kita memberikan, sanksinya adalah pajak ekspornya kita naikkan. Jadi dia membayar ke negara lebih besar daripada sebelumnya," ungkap Bahlil di Shangri-La, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Bahlil melanjutkan penjelasannya bahwa, pemerintah telah melakukan rapat terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk membahas nasib Freeport, terkhusus menyangkut insiden kebakaran. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta persoalan tersebut segera diatasi.
Baca Juga: Legenda RAM DDR4 Berhenti Produksi Tahun Ini
"Namun ketika smelter mereka sudah jadi semua, dan kemudian terjadi kebakaran di smelternya, khususnya di bagian pabrik asam sulfatnya, Menko perekonomian Pak Airlangga pernah memimpin rapat langsung untuk rapat berkoordinasi dengan menteri-menteri teknis untuk menyelesaikan masalah ini," ucap Bahlil.
Isu ini juga telah dirapatkan dengan Presiden Prabowo Subianto. Bahlil mengatakan solusi yang diutamakan yakni memastikan produksi Freeport tetap berjalan demi mencegah PHK, serta menekan potensi kerugian bagi pemerintah. Apalagi 51% saham Freeport dikuasai pemerintah Indonesia.
"Kemarin kita sudah lakukan ratas dipimpin oleh Bapak Presiden Dan kemudian kita mencari alternatif win-win. Win-win-nya adalah bagaimana agar produksi daripada Freeport tetap berjalan. Karena kalau enggak nanti karyawan puluhan ribu itu akan dirumahkan. Dan yang kedua adalah potensi untuk kemudian pendapatan Freeport dan negara juga akan menjadi loss," ia mengakhiri.
Baca Juga: Dijerat Pasal Suap, Wali Kota Semarang Hevearita dan Suami Resmi Ditahan KPK Hari Ini