Baca Juga: Hotel 101 Urban di Glodok Jakarta Barat Terbakar, Begini Situasinya
4. Marpangir (Sumatra Utara)
Di beberapa daerah di Sumatra Utara, terdapat tradisi unik yang menyambut bulan Ramadan, yaitu Marpangir. Tradisi ini melibatkan mandi secara tradisional dengan menggunakan berbagai dedaunan dan rempah-rempah, seperti daun pandan, daun serai, bunga mawar, bunga kenanga, jeruk purut, daun limau, akar wangi, dan bunga pinang, yang semuanya berfungsi sebagai wewangian. Masyarakat Sumatra Utara melaksanakan Marpangir sebagai simbol pembersihan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
5. Malamang (Sumatra Barat)
Tradisi menyambut Ramadan yang selanjutnya rutin dilaksanakan oleh masyarakat Sumatra Barat adalah Malamang. Dalam suasana suka cita, masyarakat lokal bersama-sama membuat lemang, makanan tradisional yang khas. Meskipun terlihat sederhana, tradisi Malamang ini memiliki makna yang mendalam, yaitu untuk memperkuat rasa kebersamaan di antara masyarakat Minangkabau.
6. Meugang (Aceh)
Tradisi menyambut Ramadan di Aceh sangat menarik, dikenal dengan nama Meugang atau Haghi Mamagang. Tradisi ini telah ada sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, yang berarti sudah berlangsung sejak abad ke-14.
Baca Juga: Bukan Hanya karena Begadang, Jerawat di Dahi Bisa Disebabkan oleh Hal Ini
Pada hari Meugang, masyarakat Aceh mengisi waktu dengan memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sehari sebelum bulan Ramadan tiba. Hidangan daging tersebut dinikmati bersama anggota keluarga, kerabat, serta anak-anak yatim piatu. Selain sebagai penyambutan Ramadan, tradisi Meugang juga dilaksanakan saat menyambut Iduladha dan Idulfitri.