KALTENGLIMA.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa tidak ada kebijakan vasektomi sebagai syarat untuk menerima bantuan sosial dari pemerintah provinsi.
Ia menjelaskan bahwa anjuran keluarga berencana (KB) memang diberikan kepada calon penerima bantuan, terutama yang memiliki banyak anak, namun tidak secara spesifik dalam bentuk vasektomi.
Dedi menambahkan bahwa KB yang dianjurkan bisa dalam bentuk lain dan idealnya dilakukan oleh laki-laki.
Baca Juga: LPSK Beri Perlindungan ke Keluarga dan Saksi Kasus Pembunuhan Jurnalis di Banjarbaru
Sebelumnya, Dedi sempat menyatakan bahwa kepesertaan dalam program KB akan dijadikan syarat untuk mendapatkan berbagai bentuk bantuan dari pemerintah, mulai dari beasiswa hingga bantuan sosial lainnya.
Tujuannya adalah agar bantuan negara bisa disalurkan secara lebih adil dan tidak hanya terpusat pada keluarga-keluarga tertentu yang berulang kali menerima manfaat.
Dedi juga menekankan pentingnya integrasi data penerima bantuan sosial dengan data kependudukan, termasuk informasi terkait kepesertaan KB.
Baca Juga: Menag Ucapkan Selamat Kepada Paus Yang Baru, Puji Pesan Damai Perdana
Ia menyampaikan bahwa ke depan, validasi penerima bantuan akan mencakup pengecekan status KB, khususnya KB pria, dan mengharapkan hal ini menjadi kebijakan yang serius untuk mengontrol pemerataan distribusi bantuan.