KALTENGLIMA.COM - Presiden Prabowo Subianto menanggapi maraknya isu dan tagar “Indonesia Gelap” yang viral di media sosial dengan menyebutnya sebagai hasil rekayasa yang didalangi oleh koruptor melalui buzzer berbayar.
Hal ini ia sampaikan saat menutup Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu malam, 20 Juli.
Dalam acara tersebut juga ditayangkan video yang menunjukkan dugaan keterkaitan isu tersebut dengan tersangka korupsi minyak kelapa sawit.
Baca Juga: Banggakan Masjid Istiqlal Ramah Lingkungan, Menag Nasaruddin: Dapat Sertifikat EDGE
Menurut Prabowo, penyebaran narasi pesimisme dilakukan secara sistematis dengan memanfaatkan teknologi, dana besar, media sosial, serta keterlibatan influencer dan ahli bayaran.
Ia mengaku heran melihat banyak pihak yang seharusnya memberikan semangat, justru turut menyebarkan pandangan negatif tentang masa depan Indonesia.
Prabowo menilai opini semacam itu sengaja dibangun untuk menciptakan kegaduhan dan merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah yang akan segera dipimpinnya bersama Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Beberkan Rencana Dirikan Pesantren di AS, Nasaruddin Umar: Sudah Ada Sponsor
Lebih lanjut, Prabowo menyatakan bahwa demonstrasi bertema “Indonesia Gelap” dan tagar seperti “Indonesia gelap, kabur aja” merupakan bagian dari kampanye yang dibiayai oleh kelompok yang ingin negeri ini tetap dalam keadaan tidak stabil.
Ia menegaskan bahwa pandangan tersebut bertolak belakang dengan kenyataan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar dan prospek pembangunan yang kuat.
Menurutnya, masa depan bangsa penuh dengan harapan dan optimisme berdasarkan data dan analisa yang ia miliki.