KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Kota Bogor mengikuti kegiatan Verifikasi Lanjutan Tingkat Pusat dalam rangka penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) yang digelar secara hybrid pada Selasa, 5 Agustus, di Balai Kota Bogor.
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses seleksi nasional untuk menentukan pencapaian Kota Bogor dalam memenuhi sembilan tatanan kota sehat.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Denny Mulyadi, menyampaikan bahwa Kota Bogor berhasil masuk nominasi nasional, meski masih terdapat beberapa catatan penting yang perlu diperbaiki.
Baca Juga: Presiden RI Harap RS di Daerah Terpencil Tetap Miliki Fasilitas Lengkap
Denny menjelaskan bahwa dari total 136 indikator yang dinilai, sekitar 20 indikator masih perlu diperbaiki, khususnya yang berkaitan dengan regulasi dan kelengkapan dokumen.
Ia berharap perbaikan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu dua hari ke depan agar Kota Bogor bisa meraih penghargaan tertinggi, yakni Swasti Saba Wistara.
Sektor-sektor yang menjadi fokus utama perbaikan meliputi kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan bencana.
Baca Juga: KPK Sebut Paspor Harun Masiku Sudah Dicabut
Ketua Forum Kota Sehat Kota Bogor, Deni Mulyana, menambahkan bahwa selama dua tahun terakhir pihaknya telah aktif menyosialisasikan konsep kota sehat kepada masyarakat di tingkat kelurahan.
Ia menekankan pentingnya peran warga dalam memenuhi indikator penilaian, seperti melalui program RW siaga dalam pemberantasan DBD.
Setelah proses verifikasi dokumen, tim penilai pusat akan melanjutkan dengan verifikasi lapangan yang dijadwalkan akhir Agustus atau awal September 2025.
Baca Juga: Pasangan Shalahudin-Felik Memimpin Sementara 54 Persen, Jimy-Indri 46 persen
Deni optimistis dengan kolaborasi kuat antara pemerintah dan masyarakat, Kota Bogor dapat kembali meraih predikat Swasti Saba Wistara.