KALTENGLIMA.COM - Kementerian Lingkungan Hidup tengah melakukan penelusuran terkait dugaan pencemaran bahan radioaktif Cesium-137 setelah otoritas Amerika Serikat menemukan indikasi kontaminasi pada udang beku asal Indonesia.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa hasil penelusuran Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menunjukkan pabrik pengolahan udang beku yang menjadi sorotan berada di Cikande, Banten, dengan bahan baku udang berasal dari Lampung.
Menurut Hanif, indikasi adanya sumber Cesium-137 di pabrik tersebut merupakan hal yang janggal dan perlu ditelusuri secara tuntas karena berpotensi membahayakan masyarakat sekaligus menimbulkan kerugian besar pada sektor ekspor.
Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan Melanda Padang Lawas Utara, 300 Hektare Terdampak
Ia menegaskan bahwa dirinya bersama tim pakar akan segera turun ke lokasi guna memastikan kebenaran situasi di lapangan dan mengidentifikasi sumber kontaminasi tersebut.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melaporkan temuan kandungan Cesium-137 dalam produk udang beku yang diekspor Indonesia.
Selain itu, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) juga mendeteksi zat radioaktif tersebut pada kontainer pengiriman di empat pelabuhan besar, yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.
Baca Juga: BI Targetkan QRIS Bisa Dipakai di China Akhir Tahun 2025
Temuan tersebut membuat FDA menghentikan sementara impor produk PT Bahari Makmur Sejati hingga perusahaan tersebut dapat membuktikan bahwa masalah kontaminasi telah teratasi.
Menanggapi kondisi ini, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan serta Badan Pengawas Tenaga Nuklir untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap ekspor udang beku Indonesia yang diduga terpapar Cesium-137.