KALTENGLIMA.COM - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa Jakarta tetap terbuka bagi siapa saja dari luar daerah yang ingin mencari peluang kerja, asalkan memiliki keterampilan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan kota metropolitan ini.
Ia mencontohkan dirinya sendiri yang dahulu juga berasal dari luar Jakarta sebelum akhirnya menetap dan berkarier di ibu kota.
Menurutnya, kesempatan kerja di Jakarta memang lebih besar dibandingkan daerah lain, sehingga banyak warga luar yang berharap bisa bekerja di sini.
Pramono menjelaskan, tingginya minat warga luar Jakarta terlihat dari rekrutmen petugas di Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
Dari 1.000 posisi yang tersedia, tercatat sebanyak 24.405 orang melamar, sebagian besar berasal dari luar Jakarta.
Untuk memperluas kesempatan kerja, Pemprov DKI juga telah menyelenggarakan 13 kali bursa kerja (job fair) dan menargetkan 21 kali job fair pada tahun ini.
Baca Juga: Eko Patrio Semakin Dihujat Usai Bikin Konten yang Dianggap Provokatif
Upaya ini bertujuan mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan tanpa harus membuat mereka berbondong-bondong datang langsung ke kantor.
Ia menambahkan bahwa Jakarta kini bukan hanya bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia, melainkan juga dengan kota besar di dunia. Karena itu, keterampilan dan daya saing tenaga kerja menjadi hal yang sangat penting.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat pada Februari 2025 jumlah angkatan kerja mencapai 5,47 juta orang, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Menteri Pertanian Tegaskan Harga Beras Turun Tak Pengaruhi Kesejahteraan Petani
Dari jumlah tersebut, 5,14 juta orang bekerja, namun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) masih berada di angka 6,18 persen, sedikit lebih tinggi dibanding Februari 2024.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meski peluang kerja terbuka lebar, persaingan tetap ketat dan membutuhkan kemampuan yang kuat dari para pencari kerja.