KALTENGLIMA.COM - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menilai bahwa usulan penyediaan gerbong khusus perokok di kereta jarak jauh tidak termasuk kebutuhan prioritas.
Menurutnya, ruang laktasi, fasilitas ganti popok untuk bayi, serta peningkatan kenyamanan bagi ibu hamil, balita, lansia, dan penyandang disabilitas justru lebih penting untuk diutamakan.
Ia menegaskan bahwa dalam perumusan kebijakan publik, diperlukan skala prioritas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: RUU Haji, Panja DPR hingga Pemerintah Sepakat Ubah Kepala Badan Jadi Menteri
Gibran menjelaskan bahwa apabila terdapat ruang fiskal yang bisa dianggarkan oleh PT KAI, maka lebih baik dialokasikan untuk fasilitas ramah keluarga dan kelompok rentan.
Ia mencontohkan perlunya menyediakan ruang laktasi di gerbong, memperluas toilet maupun kamar mandi agar ibu dapat mengganti popok bayi dengan lebih nyaman, serta peningkatan aksesibilitas bagi lansia dan difabel.
Menurutnya, hal-hal semacam itu lebih urgen dibandingkan dengan menyediakan gerbong khusus untuk merokok.
Baca Juga: Soal RUU Haji Bakal Disahkan Jadi UU Pekan Depan, Ini Harapan Istana
Meski demikian, Gibran menyampaikan permohonan maaf kepada anggota DPR yang mengusulkan wacana gerbong khusus perokok tersebut.
Ia menegaskan bahwa semua masukan dari legislatif tetap akan ditampung, tetapi keputusan akhir tetap harus mempertimbangkan kebutuhan yang paling mendesak bagi kepentingan masyarakat luas dan peningkatan pelayanan KAI ke depan.
Sebelumnya, anggota DPR RI Nasim Khan sempat mengusulkan agar PT KAI menyediakan gerbong khusus bagi perokok dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, pada 20 Agustus lalu.
Baca Juga: Usai Dicurigai Pindah Agama, Zara Anak Ridwan Kamil Berikan Respon
Namun, pihak KAI menegaskan bahwa seluruh layanan kereta api akan tetap bebas dari asap rokok sebagai bentuk komitmen perusahaan menjaga kenyamanan serta keselamatan penumpang.