KALTENGLIMA.COM - Basarnas mengerahkan 430 personel gabungan untuk mencari helikopter tipe BK117 D3 milik Estindo Air yang hilang kontak dan diduga jatuh di kawasan hutan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, menjelaskan bahwa helikopter tersebut mengangkut delapan orang penumpang yang terdiri dari WNI dan WNA, termasuk pilot Kapten Haryanto serta tujuh penumpang lainnya. Ia juga menyampaikan doa dan empati bagi keluarga korban.
Helikopter itu diketahui berangkat dari Bandara Kotabaru pada Senin (1/9) pukul 08.46 Wita dengan tujuan Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dan dijadwalkan tiba pukul 10.15 Wita.
Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Tak Pernah Minta Live TikTok Dimatikan
Namun, sekitar pukul 08.54 Wita pesawat hilang kontak dengan menara pengawas Bandara Kotabaru. Posisi terakhir helikopter tercatat berada di sekitar kawasan Air Terjun Mandidamar.
Sejak laporan diterima, Basarnas segera mengerahkan tim SAR gabungan yang melibatkan TNI, Polri, BPBD, PMI, Damkar, serta relawan lainnya.
Pencarian dilakukan melalui jalur darat, udara, dan teknologi modern, termasuk penggunaan drone termal untuk mendeteksi panas tubuh.
Baca Juga: KPK Sita 15 Mobil Satori Terkait Dugaan Korupsi CSR BI-OJK
Di udara, pencarian melibatkan helikopter AW169 milik Polda Kalteng, meski sempat terkendala cuaca buruk.
Selain itu, Basarnas juga mendapatkan bantuan helikopter Bell 505 dari BNPB yang melakukan pencarian di area seluas 78,5 nautical miles persegi, sementara tim darat menyisir kawasan 15 nautical miles persegi.
Edy berharap seluruh penumpang segera ditemukan dan meminta doa masyarakat agar operasi berjalan lancar.