nasional

Siasat Pemerintah Agar Kasus Keracunan di Makan Bergizi Gratis Tak Kembali Terulang

Kamis, 25 September 2025 | 12:25 WIB
Kepala BGN Dadan Hindayana (kiri) meninjau SPPG Cipongkor, Bandung, untuk menangani kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa anak-anak penerima manfaat di SPPG tersebut pada Selasa (23/9/2025). ( ANTARA/HO-BGN)

KALTENGLIMA.COM - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana angkat bicara tetkait kejadian keracunan berkaitan dengan program makan bergizi gratis (MBG) yang kembali terjadi. Dadan menyebutkan, pihaknya menyesalkan kejadian tersebut.
Sebagai upaya tindak lanjut, ia akan terus memperkuat mekanisme terhadap pengamanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lama dan baru.

"Kami sangat menyesalkan terkait kejadian ini masih ada dan kami prihatin, tetapi kami sudah melihat bahwa sebagian besar kejadian ini karena munculnya SPPG baru dan rata-rata SPPG baru ini memang butuh pembiasaan, jadi dari mitigasi kami tersendiri terkait dengan kejadian dari gangguan pencernaan pada anak," tutur Dadan dalam sebuah konferensi pers, Senin (22/9/2025).

Dadan mengusulkan agar SPPG yang baru bergabung dapat memulai dengan produksi MBG dalam jumlah yang kecil. Ia lantas mencontohkan SPPG baru bisa memulai produksi awal untuk dua sekolah. Setelahnya, jumlah produksi SPPG bisa ditingkatkan secara berkala misalnya sampai 20 sekolah untuk 3.500 porsi. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan SPPG lama agar lebih hati-hati dalam mengganti supplier bahan baku MBG. Ia mengungkapkan berapa kasus keracunan yang muncul berkaitan penggantian supplier bahan baku.

Baca Juga: Jangan Asal Campur, Jamur Tidak Boleh Dikonsumsi dengan Makanan Ini

"Untuk SPPG lama kami ingatkan agar mengganti supplier juga hati-hati karena penggantian supplier bisa berdampak luar biasa. Karena bisa selama supplier lama aman, tapi (supplier) baru tidak aman," ungkap Dadan.

"Jadi coba berusaha memperketat SOP kita, lalu SPPG yang kemudian pelayannya menimbulkan masalah pencernaan pada anak, kami stop dulu sampai selesai (penyesuaian)," tandasnya.

Berdasarkan data BGN sampai 22 September 2025, total ada 4.711 orang yang terdampak KLB berkaitan keracunan MBG. Adapun jumlah tersebut terbagi Wilayah I (Sumatera) dengan 1.281 kasus, Wilayah II (Jawa) dengan 2.606 kasus, dan Wilayah III (Wilayah lain) dengan 824 kasus.

Baca Juga: Puluhan Pelajar SMAN di Tanjung Priok Diduga Keracunan Usai Santap MBG

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB