nasional

Aksi Heroik Dokter Aaron Pertaruhkan Nyawa Santri Sidoarjo di Tengah Runtuhan Ponpes

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 12:59 WIB
Detik-detik Dokter Aaron yang mengamputasi santri di bawah reruntuhan (Instagram @bhumiliterasi_anakbangsa)

KALTENGLIMA.COM - Evakuasi Nur Ahmad, seorang santri yang terjebak reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo pada Senin (29/9/2025), berlangsung penuh drama dan risiko.

Ahmad tertimpa beton yang menjepit lengan kirinya, menyebabkan pendarahan hebat dan ancaman kehilangan nyawa. Situasi darurat ini memaksa tim medis untuk mengambil keputusan cepat di tengah kondisi yang serba terbatas dan berbahaya.

Dokter Aaron Franklyn Suaduon Simatupang, yang terlibat langsung dalam proses penyelamatan, mengambil langkah ekstrem dengan melakukan amputasi di lokasi kejadian.

Baca Juga: Mangkir Dua Kali, Kreator Konten Rizky Kabah Dijemput Paksa Polisi Usai Unggahan Kontrovesial

Di bawah supervisi Dokter Larona Hydravianto dari RSUD R T Notopuro Sidoarjo, Aaron merayap sejauh 10 meter ke dalam reruntuhan dengan ruang sempit setinggi hanya 50 sentimeter.

Dengan tekad bulat, ia melakukan pembiusan dan amputasi dalam waktu sekitar 10 menit.

Keputusan ini diambil setelah menilai bahwa menunggu pengangkatan beton justru berisiko memperburuk kondisi Ahmad, yang sudah kehilangan banyak darah dan mulai kekurangan oksigen.

Baca Juga: Hacker Bjorka Resmi Ditangkap, Profilnya Bikin Publik Shock

Menurut Aaron, opsi terbaik adalah bertindak cepat demi menyelamatkan nyawa korban, meskipun dengan konsekuensi kehilangan anggota tubuh.

Ia bahkan menyatakan sudah siap mati bersama pasien bila bangunan runtuh kembali.

Setelah proses amputasi selesai, Aaron menarik Ahmad keluar dari reruntuhan dalam kondisi yang sudah distabilkan sebisanya.

Baca Juga: Pencuri Uang Kotak Amal Masjid di Bogor Ditangkap Saat Asyik Bermain Game

Di luar, tim medis yang siaga segera melanjutkan penanganan dan membawa Ahmad ke Instalasi Gawat Darurat RSUD R T Notopuro Sidoarjo untuk menjalani operasi lanjutan berupa penutupan luka amputasi, sebelum akhirnya dirawat intensif di ruang ICU.

Peristiwa ini menjadi bukti nyata dedikasi dan keberanian tenaga medis yang mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan orang lain. Dalam situasi genting, mereka tak hanya menjalankan profesi, tetapi juga misi kemanusiaan. T

Halaman:

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB