Prof. Tjandra menambahkan bahwa secara global terdapat sekitar 28 ribu kematian setiap tahun akibat keracunan gas karbon monoksida, sementara di Amerika Serikat dilaporkan sekitar 400 kasus kematian per tahun.
Ia menegaskan bahwa hingga kini Indonesia belum memiliki data pasti mengenai jumlah kematian akibat paparan gas CO.
Dalam kondisi tertentu, seseorang dapat kehilangan nyawa sebelum gejala keracunan muncul. Meski begitu, tidak semua paparan karbon monoksida bersifat fatal, karena tingkat keparahan sangat bergantung pada kadar gas yang terhirup dan lamanya paparan, serta seberapa cepat korban dapat menjauh dari sumber gas tersebut.