KALTENGLIMA.COM - Dua kerangka manusia yang ditemukan di lokasi gedung terbakar di Kwitang, Jakarta Pusat, identik dengan DNA dua orang yang dilaporkan hilang, yakni M Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo. Polisi menjelaskan alasan dua kerangka manusia itu baru ditemukan di akhir Oktober lalu.
Gedung di Kwitang itu terbakar pada 29 Agustus silam ketika kerusuhan di Jakarta. Pada hari yang sama, Reno dan Farhan dilaporkan hilang. Kerangka keduanya lalu baru ditemukan di dalam gedung yang terbakar di Kwitang pada 30 Oktober.
Kasat Reskrim Jakpus AKBP Roby Saputra menyebut Polres Metro Jakarta Pusat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi gedung terbakar di Kwitang pada 2 September. Dia mengatakan pihaknya tak menemukan adanya jasad atau kerangka Reno dan Farhan karena kondisi bangunan yang sudah dipenuhi oleh puing-puing.
Baca Juga: Usai Jadi Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Akhirnya Angkat Bicara
"Kita sudah cek secara menyeluruh seluruh gedung, namun kita memang tidak melihat dan mencium karena di lokasi tersebut itu bercampur dengan puing-puing sisa kebakaran. Jadi tidak ada sama sekali yang menandakan ada korban kebakaran pada saat itu," kata Robby di RS Polri, Jakarta.
Tim dari Puslabfor Polri juga melakukan olah TKP di gedung pada 19 September. Tetapi olah TKP itu juga tak menemukan adanya kerangka dari kedua korban.
"Karena memang kondisinya kalau kebakaran kalau daging terbakar itu sama dengan bau kayu terbakar kalau kebakar yang full menyeluruh," katanya.
Baca Juga: Ledakan di SMAN 72 Jakarta, 6 Fakta Bikin Puluhan Korban Luka
Dia menyebut pihak sekuriti gedung juga sudah rutin melakukan patroli di sekitar area yang terbakar. Tetapi kondisi gedung yang hangus terbakar juga membuat para sekuriti internal tak menemukan adanya kerangka dari Reno dan Farhan.
"Jadi kenapa bisa lama tidak ditemukan karena dari mulai terbakar sampai ditemukan di lokasi tersebut tidak ada kegiatan yang membersihkan puing-puing atau membuka tumpukan-tumpukan yang kemudian ditemukan jenazah tersebut," tutur Robby.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menjelaskan pemilik gedung pun khawatir bangunan akan roboh usai kebakaran. Gedung yang terbakar itu juga sudah tak bisa digunakan untuk kegiatan operasional.
Baca Juga: Disanksi FIFA, Thom Haye dan Shayne Pattynama Dilarang Main 4 Laga Bersama Timnas Indonesia
"Kondisi gedung ini juga bangunan dalam kondisi hampir banyak terbakar dan sudah tidak bisa digunakan untuk secara normal untuk operasional ada kekhawatiran dari pemilik gedung saat memasuki gedung runtuh. Karena pada saat ditemukan dua kerangka manusia ini dalam kondisi tertimbun puing-puing," katanya.
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, menjelaskan alasan kerangka Reno dan Farhan baru ditemukan di bulan kedua usai peristiwa kebakaran. Ia menyebut, secara ilmiah, bau tubuh manusia yang terbakar di bulan pertama akan sama dengan bau bangunan yang mengalami kebakaran.