KALTENGLIMA.COM - Tim SAR gabungan terus memaksimalkan operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dengan memusatkan upaya pada dua titik utama, yakni Worksite A-1 dan B-1.
Pada Sabtu, 22 November, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, menjelaskan bahwa penambahan personel dilakukan di Worksite A-1 karena proses evakuasi membutuhkan penggunaan alkon serta peralatan ekstrikasi manual.
Sementara di Worksite B-1, alat berat dikerahkan untuk menggali area yang telah ditandai guna mempercepat pencarian.
Baca Juga: DPR RI Minta Presiden Prabowo Berhati-Hati Soal Rencana Kirim 20.000 Pasukan ke Gaza
Priyo menyampaikan bahwa dua korban masih belum ditemukan, masing-masing satu orang di tiap worksite. Ia juga menjelaskan bahwa keputusan mengenai perpanjangan operasi pencarian akan ditentukan setelah evaluasi pada Sabtu sore.
Tim SAR masih menunggu tanda-tanda yang memungkinkan korban dievakuasi, mengingat kondisi lapangan yang cukup menyulitkan.
Bencana longsor yang terjadi pada Kamis, 13 November, sekitar pukul 19.00 WIB itu menimbun sejumlah rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, sehingga memicu operasi pencarian berskala besar.
Baca Juga: H. Tajeri Apresiasi Capaian Kafilah Barito Utara Raih Juara Umum MTQH ke XXXIII Kalteng
Berdasarkan laporan awal pascakejadian, terdapat 46 warga terdampak, terdiri dari 23 orang selamat, dua korban meninggal, dan 21 orang dalam pencarian.
Hingga hari ke-10 pencarian pada Sabtu, 22 November, pukul 08.00 WIB, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 21 orang.
Sementara itu, dua warga yang masih dalam pencarian adalah Maysarah Salsabila (14) di Worksite A-1 dan Vani Hayati Lanjarsari (12) di Worksite B-1. Tim SAR terus berupaya maksimal untuk menemukan keduanya.